Momentum bearish dollar AS menjadi pijakan bagi poundsterling perdagangan forex sesi Asia akhir pekan (17/2) setelah perdagangan sebelumnya rebound kuat dalam pair GBPUSD. Pekan ini pair bergerak mixed dengan potensi rebound secara mingguan setelah 2 pekan sebelumnya alami tekanan jual.
Lihat: Dollar AS Ambruk Lagi Dikecewakan Ketidakpastian Fed Rate Hike
Sebelumnya poundsterling berhasil naik tinggi di tengah minimnya sentimen penggerak dari data ekonomi Inggris dan kuat terhadap tekanan rilis data ekonomi AS yang mantap dari rilis data building permits AS dan Phily Fed Manufacturing meningkat diatas ekspektasi. Pair mencuri kekuatan dollar yang terpangkas pasca anjloknya yield obligasi Amerika ke bawah ambang 2,5%.
Untuk katalis penggerak hari ini di sesi Eropa akan dirilis data retail sales yang akan dilaporkan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) dan dapat memberikan tenaga tambahan mencetak rebound secara mingguan.
Pergerakan poundsterling sesi Asia (10:50:00 WIB) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka flat dari perdagangan sebelumnya pada 1.2487 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2499 setelah sempat mencapai posisi tertinggi 1.2509 dan terendah di 1.2478. Sebagai informasi perdagangan semalam ditutup pada posisi 1.2487.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat bullish pair GBPUSD dapat berlanjut jika rilis data retail sales pada sesi Eropa sesuai atau diatas ekspektasi.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind