Poundsterling Masih Kuat Meski Dibayangi Ketegangan UE-Inggris

Ketegangan antara Uni Eropa dan pemerintah Inggris dalam proses Brexit yang membuat poundsterling anjlok ke posisi terendah dalam 2 hari pada perdagangan awal pekan, bangkit kembali menepis sentimen tersebut masuki perdagangan sesi Asia hari Selasa (2/5). Kekuatan kurs pound dalam pair GBPUSD pagi ini didapat juga dari momentum bearish dollar AS.

GBPUSD terus bergerak positif sekalipun pada sesi Eropa terdapat katalis penggerak dari rilis data ekonomi yang akan dilaporkan Markit sore nanti. Data ekonomi yang dilaporkan yaitu kondisi bisnis manufaktur nergara Inggris periode bulan April menurun dibandingkan periode bulan sebelumnya.

Sebagai informasi terhadap ketegangan UE dan Inggris, hari Senin (1/5) PM Inggris mengancam akan keluar tanpa kesepakatan pasca sulitnya persyaratan yang dibuat UE terhadap proses Brexit.

Untuk pergerakan selanjutnya, selain menunggu laporan kinerja manufaktur PMI Inggris yang diperkirakan menurun, pasar juga menanti sentimen berikutnya yang bisa didapat dari sentimen rival minornya.

Pergerakan poundsterling sesi Eropa (11:00:00 WIB)  sedang menguat terhadap dollar AS,  setelah  dibuka lebih rendah dari  perdagangan sebelumnya pada 1.2881    awal   perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2895  yang  sempat mencapai posisi  terendah di 1.2880 dan tertinggi di 1.2908.

Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal hingga  perdagangan sesi Amerika berakhir,  pair dapat terkoreksi ke posisi middle BB1 pada 1.2981 jika  kekuatan pair belum dapat menembus posisi resisten kuatnya di posisi 1.2920.

Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*