Poundsterling Berusaha Bangkit Dari Posisi Buruk Pasca Pemilu

Hasil pemilu di Inggris masih belum pasti hingga pagi ini meskipun hasil jajak pendapat pemilih di tempat-tempat pemungutan suara menunjukkan partai yang diharapkan mendapat suara mayoritas di parlemen Ingggris yaitu Partai Konservatif kehilangan banyak suara. Untuk mendapatkan suara terbanyak di parlemen, partai yang ikut ajang pemilu ini harus mendapatkan 326 suara.

Ada banyak prediksi yang dikeluarkan berapa kursi yang akan diraih partai-partai yang bertanding khususnya partai yang dipimpin oleh PM Inggris Theresa May. Namun hasil penghitungan akhir masih belum pasti, akibatnya nilai mata uang negeri tersebut anjlok terhadap banyak rival utamanya.

Demikian juga dengan dollar AS dala pair GBPUSD, masuki perdagangan sesi Asia hari Jumat (9/6) pair jatuh ke posisi terendah dalam 7 pekan. Namun kini terpantau ada usaha penguatan pair dari posisi terendah tersebut, menandakan efek pemilu ini sudah selesai mempengaruhi perdagangan forex. Usaha pair didapat dari sentimen positif menghijaunya perdagangan bursa saham kawasan Asia.

Pergerakan poundsterling sesi Asia (08:45:00 WIB)  berusaha kuat  terhadap dollar AS,  setelah  dibuka lebih rendah dari  perdagangan sebelumnya pada 1.2953  awal   perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2764.

Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal masih terdapat sinyal bearish untuk pair GBPUSD, namun jika pada sesi Eropa posisi dollar AS tertekan kuat oleh respon pasar atas pernyataan James Comey di hadapan senat Amerika.

Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*