Poundsterling Akhir Pekan Berusaha Capai Rekor Tinggi

Poundsterling yang anjlok oleh kuatnya rebound dollar AS setelah sempat capai posisi rekor tinggi 8 bulan, masuki perdagangan sesi hari Jumat (19/5) pair GBPUSD berusaha naik kembali mencapai posisi rekor tersebut. Perdagangan sebelumnya poundsterling sempat mencapai posisi rekor setelah  Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan data kinerja bisnis ritel  cetak rekor.

Lihat: Penjualan Ritel April Inggris Rebound Melebihi Perkiraan

Tenaga yang didapat pound Inggris untuk bergerak rally jelang akhir perdagangan sesi Asia berasal dari terpangkasnya kembali kekuatan dollar AS. Dollar berhasil rebound hari sebelumnya terangkat oleh sentimen positif rilis data ekonomi Amerika semalam dan juga proposal anggaran pemerintahan Trump yang akan disampaikan pekan depan.

Namun pasar mencermati kembali proposal tersebut dan melihat sepertinya rencana anggaran pemerintah Trump yang memangkas anggaran pendidikan, perumahan dan lingkungan serta reformasi pajak kurang realistis, ditambah lagi skandal politik sebelumnya yang membuat pasar pesimis. Pasar masih pesimis sekalipun mantan direktur FBI yang dipecat Trump mengumumkan dirinya tidak mendapat tekanan dari Presiden AS tersebut.

Pergerakan poundsterling sesi ujung sesi Asia (11:35:00 WIB)  menguat terhadap dollar AS,  setelah  dibuka lebih tinggi  dari  perdagangan sebelumnya pada 1.2935   awal   perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2955  yang  sempat mencapai  posisi  terendah di 1.2931.

Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal hingga  perdagangan sesi Amerika berakhir,  pergerakan bullish pair GBPUSD terbatas dan secara fundamental juga masih positif sekalipun sepanjang hari sepi terhadap katalis penggerak yang kuat baik dari Amerika Serikat maupun Inggris.

Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*