PM Italia Mundur, Euro Jatuh di Perdagangan Asia

INILAHCOM, Singapura – Nilai tukar euro jatuh ke level terendah dalam 20 bulan terakhir di perdagangan Asia. Investor merespon pengunduran diri Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi setelah kalah dalam referendum Minggu kemarin.

Mata uang euro jatuh terhadap dolar ke 1.0537 saat pukul 11:27 waktu Hong Kong atau Singapura. Gerakan ini menyenuth level terendah dalam dua tahun sebelumnya 1.0505. Terhadap yen, euro ke 119,66 dibandingkan pada level pekan lalu di 120,8.

Prospek euro setelah jajak pendapat yang menunjukkan kemenangan “tidak” ke depan pasar uang akan menuju level rendah dalam beberapa pekan ke depan. Tetapi belum tentu sebagai gerakan yang permanen.

“Kami telah membuat marjinan rendah yang baru, diadakan 1,05 dan terlihat stabil. Menjelang musim gugur perdagangan valas di Asia akan bergerak sempit,” kata kepala strategi valas global di Brown Brothers Harriman, marc Chandler seperti mengutip cnbc.com.

Pergerakkan dolar telah menguji greenbak terhadap enam mata uang utama global bergerak lebih tinggi 0,6 persen ke 101,45.

Sentimen negatif dari Italia ini juga menekan bursa Asia di perdagangan Senin pagi. Indeks Hang Seng turun 0,2 persen, indeks indeks Shanghai turun 1,3 persen, indeks Kospi turun 0,2 persen, indeks ASX turun 0,6% dan indeks Nikkei 1 persen.

Data PMI sektor jasa di China ke level tertinggi dlam 16 bulan di bulan November dengan catatn 53,1 dari 52,4 di bulan Oktober. Angka di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi di sektor jasa.

PM Italia, Renzi Senin pagi waktu Asia menjelaskan hasil referendum Itlaia menunjukkan penolakan untuk upaya reformasi legislatif. Renzi akan bertemu kabinet pada Senin hari ini. Dia akan menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Italia, Sergio Mattarella.

“Risiko Italia memilih kata “tidak” terhadap potensi ketidakstabilan politik dan kemungkinan pemilu di Italia merupakan sebagai kehilangan kesempatan untuk mereformasi konstitusi dalam jangka panjang,” kata Ric Spooner, analis pasar di CMC Markets.

Perhatian nyata untuk pasar terhadap situasi Italia saat ini membawa ke pemilu yang menjurus ke nasib keanggotaannya di Uni Eropa. “Potensi krisis berikutnya adalah apakah Italia harus tetap di zona Eropa. Meskipun tidak jelas apakah Italia dapat meninggalkannya. Potensi referendum seperti ini akan melihat premi risiko yang signifikan yang dibangun untuk pasar.”


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*