Pertumbuhan Telkom Seiring Ekspansi Non-Organik

INILAHCOM, Jakarta – Analis memperkirakan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan tetap tumbuh. Namun pertumbuhan yang paling mendorong cepat dengan pertumbuhan anorganik.

Christian Saortua, analis Minna Padi Investama, menilai pertumbuhan secara organik Telkom akan sangat lambat. Jadi tidak tepat mempertahan pertumbuhan secara organik. “Untuk pertumbuhan sendiri, bisnis telekomunikasi saat ini bisa di katakan sudah mature, oleh sebab itu, akan sulit bagi perusahaan untuk tumbuh signifikan secara organik,” kata dia di Jakarta, Senin (12/12/2016).

Saat ini, anak Perusahaan dengan kepemilikan langsung lebih dari 50% di antaranya: PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Multimedia Nusantara (Metra), PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Indonusa Telemedia (Indonusa), PT Graha Sarana Duta (GSD), PT Napsindo Primatel Internasional (Napsindo), selain itu ada beberapa perusahaan lain yang totalnya hingga saat ini mencapai 25 anak usaha Telkom.

Pada kuartal III-2016, Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13,8% menjadi Rp 86,19 triliun, di banding periode yang sama tahun 2015 lalu. Perolehan ini sangat didukung oleh bisnis Data, Internet, dan IT yang meningkat tajam 37% YoY. Bisnis Data, Internet, dan IT tersebut memberikan kontribusi sebesar 37,7% terhadap total pendatapan Perseroan.

Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga memaparkan laba bersih sebesar Rp 14,73 triliun atau tumbuh 27,6% serta EBITDA Rp 44,38 triliun atau tumbuh 20% dari periode yang sama tahun lalu. Kinerja Perseroan yang mampu mencatatkan triple-double-digit growth ini ditunjang pula dari performansi salah satu anak usahanya, Telkomsel, yang juga membukukan kinerja yang sangat baik. Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 63,65 triliun dengan pendapatan digital business tumbuh 40,8% menjadi Rp22,17 triliun dan berhasil mencetak laba bersih senilai Rp21,03 triliun.

Hingga September 2016 Telkom Group telah membelanjakan capital expenditure (capex) sebesar Rp19,9 triliun. Capex terutama dimanfaatkan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua Dumai menuju Eropa (SEA-ME-WE5) dan Manado menuju Amerika Serikat (SEA-US), menara telekomunikasi, serta data center. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*