Pertamina Masih Untung Ngebor Minyak di Luar Negeri

Jakarta -Walau harga minyak mentah sepanjang tahun ini merosot tajam dan membuat banyak perusahaan melakukan berbagai efisiensi. PT Pertamina (Persero) mengaku masih tetap untung, terutama di proyek pengeboran minyak dan gas bumi di luar negeri.

Seperti diketahui, Pertamina melalui anak usahanya Pertamina International EP (PIEP), mengelola blok migas yakni di Aljazair, Irak, dan Malaysia. Dari blok migas tersebut menyumbang produksi rata-rata sebanyak 113.000 barel setara minyak per hari (Boepd).

“Masih ada profit untuk produksi di Aljazair, Malaysia, dan Irak,” ungkap Direktur Utama PIEP, Slamet Riadhy, saat diskusi di Media Center Pertamina, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Slamet mengungkapkan, harga minyak saat ini berkisar US$ 36-40 per barel, sedangkan biaya produksi di Aljazair dan Malaysia masih di bawah US$ 20 per barel.

“Seluruh biaya produksi juga di klaim dalam cost recovery, tapi seluruh hasil migas wajib di jual ke pemerintah di sana,” kata Slamet.

Ia menambahkan, melihat kondisi ini, pihaknya tetap optimis dengan investasi migas di luar negeri. Bahkan PIEP berencana untuk melakukan pengeboran 16-17 sumur migas baru, dan work over 20 sumur.

“Tahun depan PIEP akan melakukan development di 16-17 sumur dan work over 20 sumur. Di Aljazair tahun depan tetap akan melakukan 3 work over sumur, dan pada 2017 akan development pada 4 sumur. PIEP menargetkan tahun depan akan memproduksi 104.000 Boepd, khusus untuk minyaknya 84.000 Bopd,” tutup Slamet.

(rrd/hns)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*