Pertamina Kumpulkan Ahli Migas, Bahas Anjloknya Harga Minyak

Jakarta -Selama 4 bulan terakhir ini, harga minyak mentah dunia sudah turun sekitar 30%. PT Pertamina (Persero) mengumpulkan sejumlah ahli dan praktisi migas untuk membahas prospek sektor migas dan ketahanan energi Indonesia.

Acara bertema ‘Pertamina Energy Outlook 2015’ ini dilakukan di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (3/12/2014). Acara ini berlangsung 2 hari.

Pokok pembahasan yang akan dibicarakan adalah harga minyak dunia yang berbalik anjlok.

Seperti diketahui, sebelumnya, harga minyak merangkak naik di atas US$ 100/barel karena tingginya konsumsi di Tiongkok yang naik 6%/tahun, dan di India yang naik 4%/tahun. Tingginya permintaan energi tersebut, menyebabkan harga minyak dunia di 2007-2008 tembus US$ 100 per barel, bahkan pada Juli 2008 sempat menembus US$ 147 per barel.

Namun, kondisi sekarang berbalik, meningkatnya cadangan produksi minyak Amerika Serikat (AS), krisis ekonomi Eropa, serta konflik Rusia dengan Ukraina, mengakibatkan penurunan harga minyak cukup signifikan.

Harga rata-rata minyak mentah dunia (Brent and West Texas Intermediate) pada Juni-Juli 2014 masih berkisar US$ 95-100 per barel, namun selama November berada di kisaran US$ 70-80 per barel, atau turun sekitar 30% terhadap 4 bulan sebelumnya.

Untuk membahas kondisi tersebut, Pertamina menghadirkan Presiden Facts Global Energy Jeff Brown, Analist Energi Senior the International Energy Agency Amos Bromhead, Direktur Eksekutif Reforminer Institue Pri Agung Rakhmanto, Kepala Pengendali Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja, Direktur Pertamina, Anggota Dewan Energi Nasional Tumiran, dan banyak lagi.

(rrd/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*