Perpanjangan Bailout Yunani Untungkan Rupiah

Mata uang Euro di sebuah penukaran uang di Jakarta, Jumat (23/10). Euro naik ke nilai tertinggi melawan dollar di Asia, dan penguatan bursa Asia mendorong tingginya minat pada mata uang beresiko. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta – Hasil kesepakatan tingkat menteri keuangan 19 negara zona euro akhirnya menyepakati perpanjangan dana talangan (bailout) untuk Yunani.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan hasil kesepakatan anggaran Yunani telah membuat euro menguat dan memicu sentimen positif di bursa global. “Rupiah ikut terimbas penguatan euro dan mata uang global terhadap dolar AS.”

Di transaksi pasar uang pukul 12.30 WIB, rupiah menguat tipis 1 poin (0,01 persen) ke level 12.831 per dolar AS. Mata uang negara Asia lain, di antaranya rupee, menguat 0,01 persen, ringgit menguat 0,14 persen, dan won menguat 0,32 persen.

Masalah krisis anggaran Yunani yang berlarut-larut selama dua pekan terakhir telah membuat rupiah tertekan. Padahal, secara fundamental, rupiah ditopang oleh data-data ekonomi yang kian membaik, misalnya surplus perdagangan dan meningkatnya cadangan devisa.

Menurut Lana, kesepakatan tersebut mengandung persyaratan bagi Yunani untuk tetap melanjutkan program reformasi fiskal. “Pasar mulai lega karena Yunani terbebas dari kemungkinan kebangkrutan akibat pemerintahnya tidak mempunyai anggaran,” ujarnya.

Di lain pihak, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak mengurangi minat asing membeli surat berharga negara. Data kepemilikan asing terhadap surat berharga negara mencapai Rp 500 triliun atau 40,5 persen dari total kepemilikan.

“Melimpahnya likuiditas global dan tren penurunan imbal hasil obligasi di negara lain membuat pasar obligasi Indonesia masih sangat menarik,” kata Lana.

M. AZHAR


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*