Permintaan Dolar AS Terhenti di Perdagangan Asia

INILAHCOM, Tokyo – Permintaan dolar AS terhenti di perdagangan Asia, Selasa (24/03/2015). Itu setelah wakil ketua Federal Reserve menyatakan suku bunga akan naik lebih lambat dari yang diperkirakan, sementara euro mendapat dukungan dari harapan kesepakatan utang Yunani.

Greenback berpindah tangan pada 119,66 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, turun dari 119,71 yen di New York, Senin (23/03/2015) sore dan 119,91 yen di Tokyo, Senin (23/03/2015) pagi.

Euro dibeli US$1,0919 dan 130,69 yen terhadap US$1,0945 dan 131,02 yen di perdagangan AS. Namun, euro lebih kuat dari US$1,0770 dan US$129,41 yen, Senin (23/03/2015) pagi di Asia.

Dolar terpukul setelah Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan tidak akan menjadi ‘mulus jalan ke atas’ untuk suku bunga, yang para analis ambil sebagai indikasi lebih lanjut bahwa bank sentral akan membutuhkan waktu sebelum mengumumkan kenaikan. Investor melacak serangkaian pidato oleh para pejabat Fed pekan ini untuk petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga yang lama ditunggu-tunggu, yang banyak memperkirakan akan dilakukan pada awal Juni 2015.

“Komentar Fischer mengandaskan spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Juni dan karena sikap Fed, harapan kini didorong kembali ke September,” ujar kepala strategi mata uang di Mizuho Securities Kengo Suzuki kepada Bloomberg News.

Itu menggencet momentum pembelian greenback dan menyebabkan koreksi satu sisi pembelian dolar dan penjualan euro. Euro bisa naik kembali ke US$1,10. Di New York, mata uang umum Eropa mendapatkan dukungan karena pembicaraan di Berlin antara pemimpin Yunani yang terlilit utang dan ekonomi terbesar di Eropa Jerman berakhir tanpa konfrontasi terbuka pada Senin. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*