Pergerakan IHSG Tunggu Keputusan Fed

INILAHCOM, Jakarta – Pergerakan IHSG berpotensi masih akan berkonsolidasi dalam rentang 5.331-5.431 hingga pertengahan pekan ini. Pergerakan signifikan IHSG kemungkinan baru akan terjadi setelah rilis meeting The Fed.

Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, jika menembus ke bawah support 5331, maka IHSG berpotensi melemah menuju kisaran 5.250 lagi. “Tapi apablia IHSG mampu melewati resisten 5.431, maka IHSG berpeluang menutup gap di 5.443 dan akan menuju resisten dikisaran 5.490,” katanya Minggu (12/3/2017).

Dengan demikian kondisi IHSG masih bergerak sideways dan tidak banyak mengalami perubahan. IHSG masih membentuk pola rising wedge, namun cenderung melemah menembus kebawah supportnya. Indikator teknikal Stochastic telah death cross dan cenderung menurun. Sedangkan MACD masih bergerak mendatar diatas centreline.

“Sementara volume transaksi cenderung menurun. Dari kondisi teknikal tersebut menunjukkan bahwa IHSG masih mengalami konsolidasi dalam jangka pendek dengan kecenderungan melemah terbatas.”

Sentimen dari dalam negeri yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar pada pekan ini adalah data neraca perdagangan bulan Februari. Data tersebut berpotensi akan mencatatkan surplus lagi senilai US$1,6 miliar atau naik dari US$1,39 miliar pada bulan Januari di hari Rabu.

Sementara rapat dewan gubernur BI yang akan memutuskan suku bunga dengan perkiraan tetap tidak berubah pada hari Kamis.

Sementara dari luar negeri, beberapa agenda dan data ekonomi penting yang diperkirakan akan menjadi perhatian para investor antara lain hari Senin, Pernyataan Ketua ECB Mario Draghi. Hari Selasa, Rilis data industri China, Rilis data indeks harga produsen AS. Hari Rabu, Rilis data inflasi & data penjualan ritel AS, Rilis data persediaan minyak AS.

Hari Kamis, Meeting Keputusan suku bunga & Konferensi pers The Fed, Pernyataan & Keputusan suku bunga BOJ, Meeting & Keputusan suku bunga serta stimulus QE dari BOE, Rilis data klaim pengangguran AS.
Hari Jumat, Rilis data sentimen konsumen AS.

Pada pekan ini cukup banyak agenda penting terutama dariĀ  kebijakan moneter yang akan dikeluarkan oleh sejumlah Bank Sentral. Selain Bank Indonesia, bank sentral sejumlah negara seperti Jepang, Inggris dan AS juga memiliki agenda pertemuan.

Salah satunya yang paling ditunggu adalah pertemuan The Fed yang akan menaikan suku bunga acuannya. Namun demikian, bukan kenaikan fed rate yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar, karena hal ini sudah diantisipasi, sebab sejak akhir tahun lalu The Fed telah mengisyaratkan kenaikan sebanyak 2 sampai 3 kali pada tahun ini.

Saat itulah, nvestor akan mencari petunjuk dari pernyataan ketua The Fed, Janet Yellen dalam konferensi pers nantinya. Kemungkinannya akan mengindikasikan kenaikan yang lebih aggressive atau masih sama dengan rencana akhir tahun lalu.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*