Perdagangan Karet Malaysia Semakin Lemah Ditekan Melemahnya Ekonomi China

Pasar karet Malaysia pada perdagangan pekan ini mengharapkan  harga karet membaik  setelah pekan lalu harga karet Malaysia ditutup melemah sepanjang minggu yang disebabkan menguatnya nilai tukar ringgit terhadap dolar AS.  Akhir pekan lalu selain penguatan ringgit, harga karet ditutup melemah imbas tekanan data ekonomi China yang melemah.

Harapan ini juga didorong dengan ekspor karet Malaysia yang meningkat jumlah volumenya seperti yang dilaporkan Departemen Statistik Malaysia akhir pekan lalu ekspor karet alam Malaysia di bulan Februari naik 12.945 ton atau 21 persen menjadi 74.452 ton dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Dan peningkatan ekspor terbesar pada negara China 56,3 persen.

Namun sinyalemen negatif dari pelemahan ekonomi China akan kembali menekan harga karet di pasar lokal dikarenakan perkiraan penurunan ekspor di bulan Maret yang datanya akan dirilis awal bulan depan. Peetengahan pekan ini GDP China akan dirilis dan menurut perkiraan data tersebut akan menurun.

Selain itu , pasar lokal bergerak melemah secara bersamaan dengan pergerakan di Tokyo Commodity Exchange ( TOCOM ) yang melemah dimana akhir pekan lalu harga karet di perdaganga bursa tersebut anjlok ke posisi terendah 4 minggu.

Sebagai informasi akhir perdagangan pekan lalu  harga fisik resmi karet Malaysia untuk kelas SMR 20 pada siang hari menurun 16 sen ke 581 sen per kg , sementara karet lateks menurun 11 sen menjadi 483 sen per kg . Kemudian diakhir perdagangan harga karet  SMR 20 turun 20 sen menjadi 577 sen per kg  karet lateks merosot 12,5 sen ke 481 sen per kg . Sedangkan harga karet Tocom untuk kontrak September  turun 2 yen, atau 0.9 persen ke ¥ 213,7 ($ 2.11) per kg .

Analis Vibiz Research memperkirakan perdagangan karet awal pekan ini baik di bursa komoditi Malaysia akan melanjutkan pelemahannya seiring kekhawatiran investor terhadap GDP China yang dirilis pekan ini.

 

Joel/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
pic:wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*