Penguatan Harga Minyak Tambah Amunisi Rupiah

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis (9/6/2016) pagi bergerak menguat sebesar 57 poin menjadi Rp13.212 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.269 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis mengatakan, harga minyak mentah dunia yang kembali mengalami peningkatan menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang rupiah terhadap dolar AS.

“Harga minyak terus menguat di tengah berbagai isu yang berpeluang mengurangi pasokan minyak mentah global,” katanya.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (9/6) pagi ini berada di level 51,57 dolar AS per barel, naik 0,66 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 52,74 dolar AS per barel, menguat 0,44 persen.

Ia menambahkan bahwa ruang penguatan mata uang rupiah masih tersedia seiring dengan sentimen positif yang juga datang dari dalam negeri. Naiknya Indeks Keyakinan Konsumen pada Mei 2016 membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada kuartal II 2016.

Selain itu, lanjut dia, pembahasan RAPBN-P yang cukup lancar antara Pemerintah dan DPR turut mengangkat optimisme penyelesaian kebijakan mengenai pengampunan pajak atau “tax amnesty” dapat berjalan lancar.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa pelemahan berbagai data ekonomi Amerika Serikat yang secara umum masih belum baik menambah tekanan bagi mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia.

Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa secara umum, sentimen positif masih menyelimuti rupiah mengingat fundamental ekonomi di dalam negeri cenderung membaik di tengah gejolak ekonomi global.

“DPR dan pemerintah yang sepakat pertumbuhan ekonomi tahun 2016 ini sebesar 5,2 persen juga cukup dinilai realistis oleh pelaku pasar,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*