Penguatan dollar diramal akan berlanjut di 2016

JAKARTA. Sebagai mata uang utama penggerak pasar sepanjang tahun 2015 ini, USD memang mencatatkan penguatan yang stabil. Konsistensi penguatan ini terlihat dari keperkasaan the greenback terhadap mayoritas mata uang dunia lainnya.

Mengutip Bloomberg, Kamis (31/12) index USD merangkak naik 0,05% ke level 98,68 dibanding hari sebelumnya. Begitu juga dengan sepekan terakhir index USD sudah melesat 0,85% serta dalam setahun kemarin terbang 9,32%.

Dipaparkan Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures penguatan USD memang signifikan selama spekulasi kenaikan The Fed rate berlangsung. Setelahnya, ketika suku bunga The Fed resmi digenjot, ketidakpastian di pasar yang sudah lama bergelayut perlahan sirna dan kekuatan the greenback pun ikut luntur.

“Selama spekulasi menanti kepastian apakah The Fed menaikkan suku bunga atau tidak index USD memang melambung jauh, karena pasar memilih berlindung di balik USD,” jelas Suluh. Itu yang menjadi penyebab index USD menyentuh level tertingginya sejak Juni 2002 pada 13 Maret 2015 lalu di level 100,33.

Setelahnya pun penguatan index USD belum berakhir dan berkali-kali mencoba menyentuh level tersebut lagi. Terutama setiap menyambut pertemuan FOMC pada September dan Desember 2015 silam.

Berkembang pesatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed juga mendapat dukungan dari membaiknya perekonomian AS. Mulai dari inflasi yang perlahan menanjak dan data ketenagakerjaan yang memuaskan dengan tingkat pengangguran yang mengempis, upah tenaga kerja yang meningkat serta non-farm payroll yang membengkak.

Maka tidak mengherankan posisi index USD terendah justru terjadi di pengujung tahun 2014 yakni 31 Desember 2014. Kala itu index USD menyentuh level 90,26 atau terendahnya sepanjang tahun 2015 ini.

Memandang tahun 2016, Suluh menduga index USD masih akan melambung. Pasalnya, ada peluang The Fed kembali berpotensi menaikkan suku bunganya. Spekulasi akan kembali mengiringi keperkasaan USD. Hanya saja diprediksi tidak akan setinggi lompatan USD tahun ini. Karena pasar sudah bisa membaca polanya dan bisa mengantisipasi.

Selain itu pasar juga masih akan menanti lanjutan rilis indikator ekonomi AS dan langkah moneter di masa mendatang. Jika masih positif dan mengarah pada peluang peningkatan suku bunga, USD masih sulit ditaklukan. Berkaca dari skenario ini, Suluh menduga index USD di tahun 2016 bisa bergulir di kisaran 95 – 102.

Dilihat dari sisi teknikal pun tren the greenback masih bullish di tahun 2016. Ini pula yang menyebabkan Suluh menduga pasangan USD/JPY masih berpotensi melemah di tahun depan. Namun, tidak jauh berbeda dengan tahun ini pelemahan akan terbatas.

“Sebabnya, ekonomi Asia diprediksi membaik dan jika itu terjadi yen sebagai salah satu mata uang Asia pun akan ikut terdongkrak,” tutur Suluh.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*