Pengamat: Perekonomian Lesu Picu Minat IPO Turun

INILAHCOM, Jakarta – Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menilai bahwa lesunya perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2015 memicu minat investor terhadap penawaran umum perdana saham (IPO) cenderung menurun.

“Menurunnya perekonomian domestik serta ekspektasi pada kuartal II yang kembali menurun akan membuat minat investor terhadap saham IPO berkurang,” ujar Edwin Sebayang yang juga Kepala Riset PT MNC Securities di Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Menurut dia, ekspektasi produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II tahun ini akan kembali menurun menyusul bulan puasa yang biasanya mencatatkan inflasi. Di sisi lain, dalam masa itu biasanya kinerja emiten juga cenderung menurun.

“Di tengah ekspektasi yang kurang optimis itu, maka pelaku pasar akan cenderung menahan dananya untuk diinvestasikan, dalam masa penurunan ekonomi kebanyakan masyarakat juga lebih suka memegang dana tunai,” ucapnya.

Edwin Sebayang juga mengatakan bahwa salah satu indikator investor kurang optimis terhadap ekonomi Indonesia salah satunya juga terlihat dari aksi pelaku pasar asing yang cenderung melakukan aksi lepas saham.

“Pelaku pasar asing cenderung kurang optimistis. Dan itu bisa berdampak pada indeks harga saham gabungan (IHSG) akan turun,” katanya.

Dalam data BEI, tercatat investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp9,60 triliun per 13 Mei 2015. Sementara itu dalam kurun tahun ini, investor asing sempat mencatatkan beli bersih hingga mencapai Rp15,08 triliun.

Di sisi lain, lanjut Edwin Sebayang, sentimen dari rencana bank sentral AS (the Fed) untuk menaikan suku bunganya (Fed fund rate) dapat berdampak negatif bagi kelangsungan industri investasi di dalam negeri. “Belum lagi sentimen the Fed, itu bisa mendorong dana berpindah ke AS atau ganti instrumen investasi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Evergreen Capital Rudy Utomo mengatakan bahwa investor akan selektif dalam menempatkan pendanaannya pada saham IPO. Fundamental kinerja perusahaan menjadi salah satu faktor utama yang akan dicermati. “Kalau BUMN yang IPO cenderung akan positif, namun untuk sektor swasta investor akan sangat selektif,” ucapnya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*