INILAHCOM, Jakarta – PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) meraih kenaikan pendapatan menjadi Rp986,8 miliar per 31 Desember 2016 dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp618,2 miliar.
Pendapatan pada periode ini terdiri dari pendapatan usaha dan penjualan menjadi Rp687,8 miliar dari Rp577,9 miliar. Pendapatan konstruksi menjadi Rp298,9 miliar dari Rp40,2 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (31/3/2016).
Sementara beban penjualan menjadi Rp471,4 miliar dari Rp209,2 miliar. Jadi laba bruto menjadi Rp515,3 miliar dari Rp408,9 miliar.
Sedangkan beban perseroan antara lain beban administrasi menjadi Rp161,7 miliar dari Rp156,4 miliar. Penghasilan lainnya menjadi Rp337,3 juta dari Rp10,2 miliar. Jadi laba usaha menjadi Rp353,9 miliar dari Rp262,7 miliar.
Laba sebelum pajak menjadi Rp285,09 miliar dari Rp272,1 miliar. Beban pajak penghasilan menjadi Rp65,07 miliar dari Rp61,1 miliar. Dengan demikian laba bersih menjadi Rp220,02 miliar dari Rp211,3 miliar.
Total jumlah aset menjadi Rp5,5 triliun dari Rp4,8 triliun per 31 Desember 2015. Untuk total utang perseroan menjadi Rp2,8 triliun dari Rp2,2 triliun.
META merupakan emiten yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Kegiatan utama META adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (Jakarta dan Makassar), jasa pelabuhan, perdagangan, jasa dan pembangunan.
Para pemegang saham META di atas 5 persen antara lain CS AG Singapore Trust Account client PT Hijau Makmur Sejahtera (pengendali) (21,00%), CS AG Singapore Trust Account client Eagle Infrastructure Fund Ltd. (22,32%).
Saham META pada perdagangan Jumat kemarin berakhir di Rp131 per saham. Harga tertinggi saham META dalam setahun terakhir di Rp145 per saham pada penutupan 4 Agustus 2016. Sedangkan harga terendah di Rp104 per saham pada penutupan 24 Mei 2016.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind