Oleh karena itu, ada anggapan bahwa bayang-bayang krismon mulai menghantui Indonesia. Namun, sebenarnya situasi 1998 dan saat ini sudah jauh berbeda.
Sofyan Djalil, Menko Perekonomian, semalam di Istana Negara menegaskan hal tersebut. Menurutnya, rupiah memang melemah terhadap dolar AS tetapi masih mampu menguat di hadapan mata uang lainnya.
Hal ini tentunya berbeda dibandingkan dengan 1998. Kala itu, rupiah melemah terhadap hampir seluruh mata uang regional maupun dunia.
“Kondisi hari ini beda dengan kondisi sebelumnya saat rupiah melemah. Waktu 1998, rupiah melemah terhadap dolar, yen, won, dan semua mata uang,” kata Sofyan.
Terhadap dolar AS, rupiah memang ‘tiarap’. Mengutip data Reuters, saat ini dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 13.190. Menguat dibandingkan kala pembukaan pasar yaitu di Rp 13.145.
Kemarin, rupiah sempat jumawa terhadap sejumlah mata uang. Namun hari ini, rupiah pun keok seiring makin tajamnya penguatan dolar AS.Next
(hds/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind