Pemenang Pilpres AS akan Topang Harga Emas

INILAHCOM, New York – Harga emas berjangka berpotensi menguat setelah perhelatan menegangkan, pilpres AS 8 November pekan depan.

Dalam riset HSBC, capres dari Partai Republik Donald Trump akan menjadi penopang penguatan emas ke depan. Demikian juga respon terhadap potensi kemenangan kandidat asal Partai Demokrat, Hillary Clinton. Keduanya berpotensi memberi daya topang 8 persen terhadap harga emas.

Apa alasannya? Kedua kandidat menjanjikan kebijakan proteksionis akan memicu pembelian aset lindung nilai terhadap potensi penurunan perekonomian negara tersebut. Demikian kesimpulan riset HSBC, yang diprakarsasi Kepala Ekonom Bank HSBC di AS, Kevin Logan seperti mengutip thestreet.com.

Harga emas berjangka telah mengalami reli dengan ketidakpastian pilpres AS tahun ini. Bahkan harga emas naik ke US$1.300 per troy once sering hasil jajak pendapat yang mendukung kemenangan Trump. Harga ini merupakan tertinggi sejak 4 Oktober tahun 2015 lalu.

HCBC menjelaskan, harga emas berjangka dan pasar logam mulia dapat naik ke US$1.500 per ounce jika Trump meraih kemenangan pada pilpres kali ini. Sementara rivalnya, bila kemenangan di tangan Hillary Clinton akan mengangkat harga emas menunju US$1.400 per ounce. Bahkan platform dari Partai Demokrat saat kampanye akan meningkatkan belanja fiskal juga akan meningkatkan harga lebih tinggi lagi.

Capres dari Partai Republik selama ini dianggap akan menekan harga emas. Alasannya karena kebijakan yang konservatif dalam belanja fiskal. Kecenderungannya untuk mendukung bisnis dan perdagangan. Namun siklus pilpres tahun ini tidak biasa.

“Meskipun Donald Trump adalah calon presiden dari Partai Republik, kita melihat kebijakannya mengangkat harga emas dari pada Mrs Clinton. Permintaan emas sering dirangsang oleh faktor-faktor pendukung proteksionis dan sentimen populis.

Mr Trump diakui memiliki platform populis dan sikap proteksionis. Ini akan mengangkat harga aset safe haven dan mengangkat kualitas aset. Kebijakan fiskal Trump cendeurng mendukung harga emas.

Kebijakan tersebut antara lain pemotongan pajak federal dan rencana kenaikan pengeluaran militer serta infrastruktur akan mendorong defisit federal lebih dari US$2,6 triliun menjadi US$3,9 triliun untuk 10 tahun ke depan.

“Defisit pengeluaran defisit dan anggaran lebih tinggi akan membawa harga emas lebih tinggi lagi,” katanya.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*