Pasar Tunggu Isi Pidato Yellen

INILAHCOM, New York – Para pelaku pasar masih wait and see jelang pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen pada Rabu (7/5/2014) malam waktu AS.

Investor berharap Yellen mampu mengubah suku bunga yang sebelumnya sempat mengisyaratkan bisa naik awal tahun depan. Jadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Isu penting yang menghangat saat ini dan mampu mengguncang perkonomian global telah menjatuhkan dolar AS ke posisi terendah di samping pergerakan bursa saham sebagian besar anjlok.

Saham-saham di Wall Street yang terpantau bergerak melemah seperti Nasdaq. Sementara saham internet, Twitter turut anjlok nyaris 18 persen atau sekitar 480 juta saham berpindah tangan. Ini lebih dari empat kali lipat jumlah saat ini yang tersedia untuk perdagangan kemudian disusul oleh Priceline.com, Facebook, dan Linkedln.

Tak pelak kemerosotan tersebut juga menyeret indeks saham lainnya kemarin seperti halnya, Indeks Dow Jones turun 129 poin di level 16.401, S&P 500 turun 16 poin di level 1.867. Nasdaq sendiri turun 1,4 persen di level 4.080. Demikian mengutip cnbc.com.

“Pasar sedang terguncang saat ini. Sementara kami hanya bisa memperhatikan saja kemana arah pasar berikutnya,” ujar Peter Boockvar, Kepala Analis Lindsey Group.

Boockvar menjelaskan, dirinya justru tidak mengharapkan Yellen memberikan pidatonya hari ini. Tetapi lebih kepada bagaimana langkah konkret yang akan dilakukan untuk meningkatkan biaya tenaga kerja.

Selain memperhatikan adanya kemungkinan pembelian obligasi yang akan menghambat laju perekonomian AS. “Memusingkan kondisi yang ada sekarang. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menggaruk kepala,” tandasnya.

Tak mengherankan memang, lihat saja bagaimana dollar semakin melemah dan berada di level terendahnya sejak Oktober 2012 diikuti dengan poundsterling yang juga mencatat rekor terendah sejak Agustus 2009. Pada akhir perdagangan kemarin sore, dolar berada di level US$79,18.

Kini pasar tampaknya sedang fokus kepada pidato Yellen. The Fed bisa melanjutkan kebijakan memangkas stimulus moneter sebesar US$10 miliar menjadi US$45 miliar per bulan. Tentu saja kedatangan Yellen ke Capitol Hill untuk berpidato mendapat sorotan tajam pasar saham. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*