Pasar Saham Masih Faktorkan "Cicak vs Buaya"

INILAHCOM, Jakarta Laju IHSG Senin (2/2/2015) diproyeksikan variatif cenderung menguat pada kisaran 5.272-5.306. Pasar saham masih memfaktorkan kasus politik “cicak vs buaya.”

Pada perdagangan Jumat (30/1/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 26,686 poin (0,51%) ke posisi 5.289,404.

Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertingginya 5.298,460 atau menguat 35,742 poin dan mencapai level terlemahnya 5.281,581 atau menguat 18,863 poin.

Purwoko Sartono, analis dari Panin Securities mengatakan, IHSG mengakhiri bulan pertama tahun 2015 dengan kenaikan. “Secara kumulatif, indeks mengalami kenaikan sebesar 1,19% sepanjang Januari,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (1/2/2015).

Terlihat saham sektor konsumer, ritel, seperti PT Unilever Indonesia (UNVR.JK), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP.JK), PT Indofood Sukses Makmur (INDF.JK), PT Mayora Indah (MYOR.JK), PT Charoen Pokphan Indonesia (CPIN.JK), dan PT Matahari Putra Prima (MPPA.JK) menjadi pendorong naiknya indeks. “Hal ini dipengaruhi oleh langkah pemerintah yang menurunkan harga BBM bersubsidi,” ujarnya.

Disisi lain, turunnya harga minyak dunia juga menjadi katalis negatif bagi saham berbasis komoditas sepeti PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA.JK), PT Adaro Energy (ADRO.JK), dan PT Medco Energy (MEDC.JK). “Rencana stimulus oleh European Central Bank (ECB) juga tampak menjadi pendorong naiknya bursa regional pada pekan lalu,” papar dia.

Sementara mengawali pekan ini, fokus pasar diprediksi Purwoko, akan berada pada data inflasi dan neraca perdagangan dalam negeri. Berdasarkan consensus inflasi Januari sebesar 0,24% atau lebih rendah dibandingkan dengan Desember yang cukup tinggi, yakni 2,46%.

Neraca perdagangan diprediksi juga surplus $200juta (vs defisit $426juta sebelumnya). Investor juga akan memasukkan faktor politik, dalam hal ini kasus cicak vs buaya, sebagai pertimbangan dalam berinvestasi.

Meskipun sempat terjadi aksi jual cukup besar, akan tetapi investor asing masih mencatat net buy sebesar Rp212,19 miliar pada bulan lalu. Dari luar negeri, beberapa data penting pada pekan ini antara lain adalah pengumuman Produk Domestik Bruto (PDB) AS, employment cost index, serta initial jobless claim.

“Senin (2/2/2015) ini kami proyeksikan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada kisaran support-resistance 5.272-5.306,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*