Pasar Saham Korsel Melemah Terimbas Yunani

INILAHCOM, Seoul – Saham-saham Korea Selatan berakhir lebih rendah pada Kamis (5/2/2015), di tengah munculnya kembali kekhawatiran tentang Yunani setelah dilaporkan bahwa Bank Sentral Eropa memutuskan untuk mengecualikan obligasi Yunani dari program pembelian aset.

Indikator utama bursa, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 9,95 poin, atau 0,51 persen, menjadi 1.952,84 pada penutupan. Volume perdagangan mencapai 391 juta saham senilai 4,23 triliun won (3,88 miliar dolar AS).

ECB dikabarkan memutuskan untuk tidak menerima obligasi pemerintah Yunani sebagai jaminan untuk program pembelian obligasi untuk menyediakan dana-dana dengan pasar keuangan di wilayah tersebut.

Ini memicu kembali kekhawatiran tentang kemungkinan keluarnya Yunani dari zona euro setelah pemerintah anti-penghematan muncul di negara Eropa.

Harga minyak dunia anjlok lagi, mendorong kekhawatiran bahwa harga minyak yang fluktuatif bisa melemparkan awan di atas perekonomian global.

Investor asing dan institusi menjual saham masing-masing senilai 110 miliar won dan 105 miliar won, namun investor ritel membeli saham senilai bersih 208 miliar won.

Saham-saham berkapitalisasi besar berakhir bervariasi. Penggerak utama pasar Samsung Electronics kehilangan 0,1 persen, dan produsen mobil terkemuka Hyundai Motor turun 0,3 persen.

Raksasa “memory chip” Hynix turun 0,3 persen, namun perusahaan baja POSCO naik 0,8 persen. Pembuat suku cadang mobil terbesar Hyundai Mobis naik 2 persen, tetapi operator seluler nomor satu Korsel SK Telecom turun 0,7 persen.

Indeks saham teknologi Kosdaq naik 0,43 persen menjadi menetap di 600,81, melampaui tingkat 600 poin untuk pertama kalinya sejak Juni 2008.

Tren “bullish” datang karena investor menjual saham berkapitalisasi besar di KOSPI, sementara membeli saham berkapitalisasi kecil dan menengah di Kosdaq.

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.090,5 won terhadap greenback, turun 6,4 won dari penutupan Rabu.

Harga obligasi berakhir lebih rendah. Imbal hasil pada surat utang negara tiga tahun naik 1,4 basis poin menjadi 1,975 persen, dan imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun bertambah 2,9 basis poin menjadi 2,278 persen. [tar[


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*