Pasar Saham Bersiap Antisipasi Pemenang Piplres AS

INILAHCOM, Jakarta – Pemilihan presiden Amerika Serikat yang memasuki tahap akhir kampanye menyisakan tanda tanya, yang akan memimpin antara Hillary Clinton dan Donald Trump ke depan.

Direktur Utama PT Sucorinvest Central Gani, Nicolas M Oentung mengatakan beredar kabar di negeri Paman Syam kedua kandidat peluangnya 50:50. Pasar di Indonesia sudah mencermati dan hasilnya akan sesuai ekspektasi.

“Siapapun yang menang, dampaknya, saya rasa sudah masuk ekspektasi pasar yang menang. Orang antisipasi, menurut saya impact enggak besar. Sudah banyak diomongin,” jelas dia di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Ia menjelaskan jika salah satu naik menjadi presiden asal tidak membawa kebijakan yang di luar dugaan. Hal itu akan berdampak akses yang tidak baik terhadap pasar.

Publik mengetahui Trump adalah orang yang sangat menyudutkan Islam, banyak orang yang mengkritik sikapnya terhadap Islam. Kalau Hillary terkait dengan email-email pribadi saat menjabat sebagai menteri luar negeri yang saat ini dalam intaian FBI.

FBI sudah menyimpulkan tidak ditemukan hal yang berbau kriminnal dalam email pribadi tersebut. Informasi ini pun memberikan sentimen positif terhadap bursa saham global. [hid]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*