Pasar Obligasi Fokus pada Data Ekonomi dan Rupiah

INILAHCOM, Jakarta- Harga obligasi diprediksi bergerak dengan rentang 25 hingga 120 bps sepekan ke depan.Pelaku pasar akan fokus pada data-data ekonomi dan laju nilai tukar rupiah. Seperti apa?

Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengatakan, pasca mengalami pelemahandi pekan lalu, laju pasar obligasi akan menunggu konfirmasi dari rilis data-data ekonomi sepekan ke depan. “Terutama data-data dari dalam negeri,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (2/8/2015).

Sentimen dari imbas rilis kinerja emiten tampaknya akan berlalu dimana pelaku pasar akan lebih memfokuskan pada rilis data-data ekonomi serta pergerakan rupiah yang kian mengkhawatirkan. “Meski di akhir pekanlalu, laju pasar obligasi sempat menguat namun, masih perlu dicermati kembali ketahanan penguatan tersebut,” ujarnya.

Kemungkinan, menurut Reza, laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang 25 hingga 120 bps. “Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” tuturnya.

Lelang Surat Utang Negara dalam mata uang rupiah akan dilakukan oleh Pemerintah pada hari Selasa, 4 Agustus 2015. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar Rp10 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2015dengan seri-seri sebagai berikut:

a. Seri SPN12151105 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 5 November 2015;

b. Seri SPN12160805 (new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2016;

c. Seri FR0053 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,250% (delapan koma dua lima per seratus) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2021; dan

d. Seri FR0073 (new issuance) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2031.[jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*