Pasar Minyak Mentah Ragukan Komitmen OPEC

INILAHCOM, New York – Harga minyak dunia turun pada Selasa (6/12/2016), menghentikan kenaikan empat sesi berturut-turut, karena pasar mengkhawatirkan rekor produksi dan reaksi produsen-produsen minyak serpih AS dapat merusak kesepakatan pemangkasan produksi OPEC.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mencatat rekor produksi minyak tertinggi lagi pada November, naik menjadi 34,16 juta barel per hari, menurut survei Bloomberg News.

Sementara itu, Rusia melaporkan rata-rata produksi minyak pada November sebesar 11,21 juta barel per hari, tertinggi dalam hampir 30 tahun. Itu berarti OPEC dan Rusia sendiri memproduksi cukup untuk menutupi hampir setengah dari permintaan minyak global.

OPEC pada 30 November memutuskan untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1,2 juta barel per hari, menetapkan pagu produksi minyak di 32,5 juta barel per hari.

Pengurangan produksi ini berlaku mulai 1 Januari 2017, merupakan pemotongan produksi minyak pertama kartel sejak 2008. Pengurangan ini dikoordinasikan dengan negara produsen non-OPEC, Rusia, yang berjanji akan memangkas produksinya 300.000 barel per hari Di sisi lain, para analis telah memperingatkan bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produksi minyak serpih (shale oil) AS dan kemudian membawa harga turun kembali.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 0,86 dolar AS menjadi menetap di 50,93 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, berkurang 1,01 dolar AS menjadi ditutup pada 53,93 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. [tar]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*