Pasar Merespon Pidato Ben Bernanke, Rupiah Diperkirakan Melemah

Pasar Merespon Pidato Ben Bernanke, Rupiah Diperkirakan Melemah

Pasar Merespon Pidato Ben Bernanke, Rupiah Diperkirakan MelemahFinanceroll – Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (17/1) diprediksi melemah. Pasar merespons pidato gubernur The Fed semalam.  Potensi pelemahan rupiah akhir pekan ini salah satunya dipicu oleh Ben Bernanke yang semalam telah menyampaikan pidato. Pidato tersebut mungkin merupakan yang terakhir sebagai Gubernur The Fed.

Pasar akan mencermati pernyataan Bernanke setelah mendapatkan data tenaga kerja AS yang sangat lemah pekan lalu.  Karena itu, nilai tukar rupiah masih cenderung melemah dalam kisaran Rp 12.060-12.200 per dolar AS.  Jika tidak ada kejutan di mana Bernanke masih memberikan sinyal pemulihan pasar tenaga kerja AS secara bertahap menandakan bahwa tapering The Fed masih akan tetap berjalan secara gradual pula.  Artinya, sentimen pasar masih cenderung negatif untuk rupiah.

Selain itu, Bernanke akan melihat kondisi tenaga kerja AS secara keseluruhan.  Tapi, berdasarkan laporan Beige book The Fed terakhir, outlook tenaga kerja AS masih positif. Kemungkinan Bernanke hanya memberikan parameter yang bisa memvalidasi optimisme outlook positif dari bank sentral tersebut.

Laporan laba korporasi AS pada indeks Dow Jones juga bisa memberikan panduan terhadap perbaikan sentimen risk appetite (hasrat pada aset-aset berisiko).  Sebab, dengan meningkatnya laju laba bersamaan dengan membaiknya pemulihan ekonomi global, potensial menambah optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS dan dari sisi sentimen, menguntungkan dolar AS.

Saat ini, dengan membaiknya minat pasar atas aset berisiko terjadi peralihan dari aset-aset safe haven ke saham.� Risk appetite menguntungkan rupiah hanya pada periode quantitative easing.  Dengan berakhirnya era quantitative easing, otomatis para investor lebih selektif dalam memilih high yield yang memiliki fundamental yang lebih solid seperti defisit yang lebih kecil. Defisit Indonesia saat ini masih belum terlalu positif sehingga rentan dan menjadi sentimen negatif bagi rupiah.

Sebelumnya, penguatan IHSG dalam beberapa hari terakhir juga telah menopang penguatan rupiah.  Tapi, karena indeks saham pun dilanda profit taking, rupiah juga kembali melemah. Untuk diketahui,  kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (16/1) ditutup melemah 35 poin (0,28%) ke posisi Rp 12.115-12.120. [geng]

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*