Pabrik Semen Kupang Siap Terealisasi

INILAHCOM, Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan, rencana pemerintah membangun pabrik Semen Kupang Indonesia berkapasitas 1,5 juta ton per tahun segera terealisir.

“Rencana pemerintah untuk membangun Pabrik Semen Kupang Indonesia sebentar lagi bakal terwujud. Hal ini terlihat dari keseriusan Kementerian BUMN melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sebelum pabrik ini dibangun,” kata Lebu Raya di Kupang, Rabu (9/11/2016).

Menurut dia, pembangunan Pabrik Semen Kupang Indonesia itu karena kebutuhan semen di NTT sudah sangat tinggi, sementara Pabrik Semen Kupang setiap tahun hanya mampu memproduksi 350 ribu ton.

“Jadi untuk mengatasi kekurangan semen tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN berencana membangun Pabrik Semen Kupang III. Rencana tersebut sudah disetujui Presiden Joko Widodo setelah berkunjung ke Pabrik Semen Kupang pada 25 Juli 2015 lalu,” katanya.

Gubernur menjelaskan, target pembangun pabrik baru di Kupang mulai tahun 2016. Sedangkan pengoperasian pabrik semen tersebut mulai 2018, dengan rencana produksi 1,5 juta ton per tahun.

Mengenai pangsa pasarnya, dia mengatakan selain NTT juga ke Timor Leste dan beberapa wilayah Indonesia bagian Timur. Pasalnya, dalam pemetaan di Indonesia Timur hanya ada satu satu pabrik semen yakni Semen Kupang.

Secara terpisah, Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Petrus E. Keron mengatakan untuk pembangunan Pabrik Semen Kupang Indonesia, Pemerintah Provinsi NTT sudah menyiapkan lahan di KI Bolok sekitar 200 hektare .

“Memang ada masalah di lahan tersebut, karena belum semuanya dibebaskan. Itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Sementara dari ketersediaan bahan bakunya seperti batu kapur ada di lokasi itu,” katanya.

Dalam pembangunan pabrik ini kata dia, PT Semen Indonesia (Persero) akan bekerja sama dengan PT Semen Kupang (Persero) dengan nilai investasi sinergi dua BUMN tersebut sebesar Rp2 triliun, katanya.

Sementara itu, Dirut PT Semen Kupang, Abdul Madjid Nampira yang dihubungi terpisah mengatakan, saat ini kedua perusahaan BUMN yang bergerak di komoditas Semen sedang mengurusi Analisis Mengenai Dampal Lingkungan (AMDAL).

Dengan begitu wilayah di sekitar pabrik baru itu tidak mengalami kerusakan akibat limbah yang dihasilkan pabrik semen tersebut.

“Amdalnya dulu yang kita urus, kemudian baru pabriknya kita bangun,” kata Abdul Madjid Nampira. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*