OJK: Peran Pasar Modal Kian Signifikan

INILAHCOM, Jakarta – Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah pada awal tahun 2017, atau melemah 6,3 poin atau 0,12% ke level 5290 dari posisi penutupan sebelumnya di posisi 5.296.

Namun, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Haddad, menyebut, pasar modal Indonesia saat ini sudah cukup menunjukkan performa yang baik.

Hal ini dibuktikan dengan pencatatan IHSG yang naik sebesar 15,32% dibandingkan akhir tahun sebelumnya pada penutupan perdagangan tahun 2016 beberapa waktu lalu.

Muliaman menyebut, pencapaian ini membuat IHSG menjadi yang terbaik nomor dua di Asia Pasifik, terbaik nomor lima di dunia dan terbaik nomor satu di negara berkembang.

“Itu merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia serta tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik,”kata Muliaman di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (3/1/2017).

Menurut Muliaman, hal ini tidak lepas dari kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Dia berharap agar pemerintah dan pihak terkait menjaga kondisi makro ekonomi dalam negeri.

“Dengan semua usaha dan dengan dukungan perbaikan fundamental ekonomi kita melalui berbagai kebijakan ekonomi pemerintah, peran pasar modal dalam pembangunan akan semakin signifikan,” tuturnya.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai salah satu regulator pasar modal. Dibutuhkan pendalaman pasar agar menarik emiten-emiten baru melantai di pasar modal.

“Tersedianya produk pasar modal yang lebih beragam, infrastruktur pasar modal yang lebih handal dan kompetitif, penyederhanaan berbagai proses penawaran umum, penguatan penerapan Good Corporate Governance Emiten, serta melanjutkan edukasi baik untuk calon-calon investor baru maupun calon-calon emiten dalam negeri,”jelasnya.

Muliaman menyebut, pasar modal tidak hanya menjadi alternatif tempat berinvestasi, tetapi juga sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang melengkapi sumber pembiayaan yang selama ini bergantung banyak kepada perbankan.

“Tahun ini sampai akhir November 2016, kredit meningkat sebesar Rp334 triliun (8,46% yoy), sementara total nilai Penawaran Umum selama 2016 tercatat sebesar Rp194,74 triliun atau naik 68,94% dari tahun sebelumnya, yaitu melalui IPO Saham sebesar Rp12,07 triliun, right issue saham sebesar Rp68,06 triliun dan obligasi korporasi sebesar Rp114,61 triliun,” jelasnya. [hid]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*