Obligasi Rp7 Triliun Perkuat Likuiditas BRI

INILAHCOM, Jakarta-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I senilai Rp7 triliun dari rencana total penerbitan Rp20 triliun.

Rating obligasi mendapatkan idAAA dari PT Pefindo. Ini akan berdampak ke sisi likuiditas yang akan melonggar di BRI.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, investasi obligasi ini sangat layak dipertimbangkan mengingat tren tingkat suku bunga yang sasat ini cenderung menurun. Oblogasi BRI mempunya imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan obligasi punya pemerintah.

“Penerbitan obligasi tidak hanya akan menurunkan Loan to Deposit Ratio (LDR) akan tetapi untuk kebutuhan lending jangka panjang,” ujar dia di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Obligasi ini diterbitkan dalam lima seri, yaitu Seri A dengan tenor 370 hari, Seri B dengan tenor tiga tahun, Seri C dengan tenor lima tahun, Seri D dengan tenor tujuh tahun, dan Seri E dengan tenor 10 tahun. Indikasi bunga Seri A sebesar 6,5-7,25 persen, Seri B sebesar 7,25-8 persen, Seri C 7,5-8,25 persen, Seri D 8-8,75 persen, dan Seri E 8,15-8,9 persen.

Periode penawaran awal (book building) obligasi ini akan dilakukan pada 26 Oktober-9 November 2016, dengan tanggal efektif diharapkan pada 21 November 2016. Sedangkan periode penawaran umum akan dilaksanakan pada 22-23 November 2016.

Setelah itu, untuk tanggal penjatahan akan dilakukan pada 28 November 2016, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 29 November 2016.

“Bagi bank BRI, penerbitan obligasi bertujuan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan guna mendukung pengembangan bisnis melalui penyaluran kredit secara ekspansif dengan asas prudential,” jelas dia. (ant)


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*