Netanyahu Angkat Minyak, Emas Tunggu Tiongkok dan India


shadow

Financeroll – Harga emas masih mendatar pada awal Asia karena investor fokus pada prospek permintaan di China dan India, dua importir emas terbesar di dunia. Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman April berada di $1.203,50 per troy ounce, naik 0,01%.

Kemarin harga emas berjangka merosot tajam karena US Dollar Index mencapai level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun. Harga turun di bawah level terendah dalam tujuh minggu di $1.195 per ounce selama perdagangan Eropa, sebelum rebound mendekati $1.215 selama perdagangan awal di pasar AS. Harga emas kemudian terjun lagi sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di hadapan Kongres, sebelum kembali stabil selama pidatonya.

Di Shanghai Gold Exchange, Tiongkok, emas berada $5 per ounce di atas harga emas internasional. harga premium Tiongkok ini dipandang sebagai insentif utama untuk impor grosir. Awal pekan ini, Tiongkok menurunkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari empat bulan.

Sementara itu harga minyak mentah bergerak lebih tinggi di Asia setelah data industri menunjukkan persediaan minyak di Amerika Serikat dalam seminggu terakhir. American Petroleum Institute mengatakan bahwa stok minyak mentah naik 2,9 juta barel pekan lalu, sedangkan sulingan turun 296.000 barel dan stok bensin naik 530.000 barel. Angka-angka tersebut akan dijadikan acuan untuk memprediksi data dari Departemen Energi AS yang akan dirilis pada hari ini.

Di New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman April dikutip pada $50,29 per barel, naik 0,40%. Kemarin harga minyak melonjak, bergerak naik tajam saat  Benjamin Netanyahu berbicara di depan Kongres, sebelum kembali menurun tipis.

Netanyahu menyampaikan ada upaya Iran untuk mendapatkan pijakan di Yaman untuk membantu membangun cadangan minyaknya. Jika gerakan yang dipimpin Houthi dan didukung Syiah di Yaman berhasil, Iran bisa mendapatkan chokepoint (wilayah sempit seperti leher botol) di Selat Bab al Mandeb yang terletak di ujung selatan Yaman. Dikombinasikan dengan Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman, menurut Netanyahu pendudukan Selat Bab al Mandeb akan memberikan Iran chokepoint kedua yang bisa menghambat pasokan minyak mentah. Sanksi lebih lanjut terhadap Iran bisa menekan ekspor minyak negara itu, Netanyahu menambahkan.

Di tempat lain, harga minyak mentah mulai bergerak naik di tengah harapan bahwa Arab Saudi bisa menaikkan harga jual resmi bagi para pembeli di Asia. Harga Arab Light OSP diperkirakan akan naik 70 sen.

Perkembangan situasi politik dan keamanan di Timur Tengah hari ini akan tetap menjadi sorotan bagi para pelaku perdagangan emas hitam selain data cadangan di Amerika Serikat yang dijadwalkan diumumkan nanti malam. Sementara itu para pelaku perdagangan emas dan komoditas logam lainnya akan terus menatap data-data penting dari Inggris, Eropa dan Amerika Serikat serta terus memantau perkembangan pergerakan dolar.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*