Nasib Dollar AS Awal Pekan Ditangan ECB

Profit taking yang mendera dollar AS sejak akhir pekan lalu masih terus berlangsung hingga awal perdagangan forex sesi Asia awal pekan hari Senin (13/3) meskipun fundamental mata uang global tersebut amat kuat pekan ini. Pekan ini Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya dalam FOMC selama 2 hari dengan keyakinan pasar suku bunga akan dinaikkan.

Keyakinan pasar beralasan setelah pekan lalu data kinerja pasar tenaga kerja yang menjadi salah satu substansi kuat bagi bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunganya yang dijanjikan 3 kali tahun ini. Sebelumnya banyak pejabat dan Presiden Fed sendiri mensinyalkan bulan Maret akan terjadi kenaikan Fed rate jika data ekonomi menunjukkan kinerja yang bagus.

Momentum bearish dollar AS ini dijadikan rival-rival utamanya untuk melanjutkan rally perdagangan sebelumnya kecuali terhadap yen yang masih tertekan oleh kuatnya ekspektasi kenaikan Fed rate pekan ini serta naiknya yield obligasi AS.

Untuk pergerakan hari ini, dollar AS  menerima minim katalis penggerak sehingga kekuatan fundamental lawan menjadi tekanan kuat bagi mata uang tersebut. Namun pada sesi Amerika sentimen pasar bisa saja berubah jika pada sesi Eropa Mario Draghi tidak memberikan konfirmasi atas wacana ECB akan menaikkan suku bunga sebelum periode QE berakhir.

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah  perdagangan forex sesi Asia hari Senin (10/3)  retreat di 101.26  setelah dibuka pada posisi 101.31 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di  101.34 dan terendah di 101.22.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*