Nantikan Sentimen Pendukung, Pasar Domestik Bergerak Variatif

Nantikan Sentimen Pendukung, Pasar Domestik Bergerak Variatif

Aksi Beli Lebih Dominan, IHSG Ditutup MenguatFinanceroll – Pada perdagangan Selasa (21/1) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi Rp 12.120-12.130 dari posisi kemarin Rp 12.105-12.115.  Sementara laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 20 poin setelah mayoritas indeks sektoral di lantai bursa berhasil positif. Investor regional kuasai aksi beli di perdagangan hari ini.

Penguatan dolar AS masih dominan setelah muncul laporan dari Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa bank sentral AS, The Fed akan kembali mengurangi program pembelian obligasinya pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Selasa-Rabu (28-29/1).

The Fed sudah merencanakan mengurangi pembelian sebesar USD 10 miliar menjadi USD 75 miliar per bulan. Dikabarkan, The Fed akan kembali menguranginya sebesar USD 10 miliar menjadi USD 20 miliar. Karena itu, pembelian obligasinya tinggal USD 65 miliar.  Laporan tersebut, kata dia, membuat pasar semakin khawatir menjelang pertemuan FOMC pekan depan.

Tercatat  sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya Rp 12.125 dari posisi terkuatnya Rp 12.110 yang merupakan posisi pembukaan terhadap dolar AS.  Memang, dengan pengurangan stimulus The Fed tersebut, tidak otomatis membuat likuiditas di pasar menjadi kering.

Meski demikian, pelemahan rupiah menjadi terbatas seiring sentimen positif yang datang dari bursa saham Asia.  Terutama, setelah People’s Bank of China (PBoC) kemarin dan hari ini kembali menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem keuangannya.  Tujuannya, untuk mengurangi kekhawatiran ketatnya likuiditas di pasar sehingga cukup jadi sentimen positif bagi rupiah.

Dari bursa saham, tercatat saham-saham lapis dua masih kena koreksi akibat aksi ambil untung. Tapi koreksinya tidak terlalu dalam sehingga tak menyeret IHSG ke zona merah. Indeks bahkan menanjak sampai ke posisi tertingginya di 4.457,516.

Menutup perdagangan sesi I, IHSG bertambah 16,160 poin (0,36%) ke level 4.447,732 berhasil menghindari zona merah hingga rehat siang tadi. Saham komoditas dan perbankan topang penguatan indeks.  Indeks bisa bertahan di zona hijau berkat penguatan saham komoditas dan perbankan. Aksi beli dilakukan investor domestik, sementara asing masih pilih-pilih sambil lepas saham.

Pada akhir perdagangan, Selasa (21/1), IHSG ditutup bertambah 20,927 poin (0,47%) ke level 4.452,499. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 2,863 poin (0,38%) ke level 751,325.  Investor asing pagi tadi memilih untuk lepas saham. Namun sampai sore hari ini transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai

Indeks sektor konstruksi menanjak paling tinggi di antara sektor lainnya, mencapai lebih dari dua persen. Tiga sektor masih melemah, yaitu industri dasar, aneka industri, dan manufaktur. Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 186.657 kali pada volume 4,77 miliar lembar saham senilai Rp 4,601 triliun. Sebanyak 187 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 75 saham stagnan. [geng]

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*