Hingga perdagangan siang pasar valas tanah air hari Jumat (5/5), posisi pelemahan rupiah sejak awal perdagangan semakin tertekan ke posisi terendah dalam 4 pekan. Rupiah yang dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya terus bergerak negatif imbas tekanan dollar AS terhadap kurs emerging market sekalipun terdapat sentimen positif rilis data PDB kuartal pertama yang meningkat.
Lihat: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q1-2017 Meningkat Mencapai 5,01 Persen
Melemahnya rupiah terhadap dollar AS tidak membuat investor asing kurangi setoran modalnya pada perdagangan bursa saham sehingga tercetak net buy sebanyak Rp141 miliar lebih. Namun tekanan jual investor asing tersebut lebih sedikit dari support modal IHSG yang sedang masuk zona merah.
Lihat: IHSG 5 Mei Sesi 1 Bergerak Naik Terdorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,14% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13347/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13338/US$. Lemahnya kurs hingga siang ini seiring dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dilemahkan ke 13339 dari hari sebelumnya 13330 pada hari Kamis (4/5), sedangkan kurs transaksi antar bank turun ke posisi 13,400.00 dari posisi 13,397.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan oleh kuatnya harapan kenaikan dollar AS jelang data NFP AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13360 resistance 13320 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind