Musim libur, harga emas rebound

JAKARTA. Di tengah minimnya daya tarik emas pasca kenaikan suku bunga The Fed beberapa waktu lalu, permintaan emas di China dan India terdongkrak musim libur. Ini sedikit menopang kenaikan harga si kuning.

Mengutip Bloomberg, Kamis (24/12) harga emas kontrak pengiriman Februari 2016 di Commodity Exchange merangkak naik 0,71% ke level US$ 1.075 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga juga sudah melambung 2,47% dari level terendahnya sejak 2010 silam.

Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan memasuki musim libur perdagangan akan sepi dan ini bisa dimanfaatkan bagi harga emas untuk menguat setelah sekian lama terpuruk tajam. Apalagi, permintaan dari Asia diprediksi meningkat terutama dari China dan India.

Berdasarkan laporan China Gold Association, permintaan emas di China sepanjang periode Januari – September 2015 naik 7,8% dibanding periode tahun sebelumnya. Sejalan, di India permintaan menunjukkan arah rebound dengan impor emas November 2015 yang diduga dua kali lipat lebih tinggi dari Oktober 2015 lalu.

Menurut dugaan ini terjadi karena dalam tiga bulan terakhir setiap tahunnya permintaan emas di India memang secara historis naik menyusul perayaan Diwali dan musim pernikahan di awal November. Sedangkan di China dalam rangka menyambut perayaan Tahun Baru China yang kerap diadakan akhir Januari – Februari mendatang.

Sementara di Exchange Traded Funds (ETF) kepemilikan emas merosot ke terendah sejak enam tahun silam karena semakin tidak menariknya emas di mata pelaku pasar. “Jadi ada tarik menarik sentimen, namun untuk sesaat katalis positif dari Asia menopang penguatan harga emas,” tutur Christian.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*