Moody's Pangkas Peringkat Empat Negara Teluk

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Perusahaan pemeringkat internasional, Moody’s Investors Service, akan memangkas prospek empat negara Kawasan Teluk akibat terus turunnya harga minyak yang akan memengaruhi keuangan empat negara itu.

Moody’s tengah meninjau dan berpotensi menurunkan peringkat Arab Saudi dari Aa3. Moody’s akan melihat usaha Pemerintah Arab Saudi untuk memperluas pendapatan non minyak dan apakah diversifikasi ekonomi yang dilakukan akan berhasil.

”Cadangan valas Arab Saudi yang mencapai sekitar 650 miliar dolar AS pada Septermber 2015 terbilang besar. Namun, ini makin tergerus dengan makin tingginya kebutuhan pencairannya untuk menutup defisit APBN dan intervensi nilai tukar untuk menekan spekulasi,” demikian pernyataan Moody’s seperti dikutip Zawya akhir pekan lalu.

Moody’s juga berpotensi menurunkan peringkat Uni Emirat Arab, Kuwait dan Qatar di pasar surat utang. Ketiganya dinilai masih tahan dengan era harga minyak rendah karena besarnya cadangan devisa dan populasi yang kecil.

UEA sendiri berencana melakukan reformasi pajak dan ekonomi UEA lebih terdiversifikasi dibanding kebanyakan negara Teluk lainnya. ”Guncangan struktural di pasar minyak melemahkan kestabilan finansial UEA, ekonomi dan profil kreditnya,” ungkap Moody’s.

Moody’s juga memangkas satu peringkat Bahrain menjadi Ba1. Moody’s masih akan meninjau dan berpotensi menurunkan peringkat Bahrain selih jauh. Bahrain memiliki cadangan devisa lebih kecil dibanding negara lain di kawasan.

Bulan lalu Moody’s sudah memangkas peringkat Oman dengan potensi penurunan peringkat lebih jauh. Penurunan peringkat ini mengikuti penurunan peringkat para produsen minyak oleh Standard & Poor’s pada pertengahan Februari lalu. S&P menurunkan peringkat Arab Saudi, Bahrain dan Oman.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*