Momentum Bullish Dollar AS 2 Hari Berturut

Mengakhiri perdagangan forex hari kedua pekan ini beberapa jam lalu (8/2), dollar AS kembali memimpin baik terhadap banyak rival utamanya maupun terhadap kurs emerging market. Namun kekuatan dollar tersebut tidak dapat menekan pounsterling yang berhasil rebound kuat dari posisi terendah 13 harinya.

Selain rilis data ekonomi AS yang positif memberikan tenaga bagi dollar AS semalam, terdapat beberapa sentimen positif lainnya yang didapat dari buruknya fundamental beberapa rival seperti euro, yuan Tiongkok dan kurs komoditas. Terhadap euro, dollar AS menekan kurs tersebut ke posisi terendah 8 hari oleh karena kondisi politik beberapa negara besar anggota kawasan Euro jelang pilpres yang mengkhawatirkan pasar.

Dari perlawanan kurs emerging market, dollar AS mendapat tenaga kuat dari laporan cadangan devisa Tiongkok yang dilaporkan turun pada bulan Januari. Penurunan cadangan devisa tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 6 tahun. Sedangkan dari kurs komoditas mendapat tenaga dari pelemahan harga minyak mentah.

Lihat: Harga Minyak Mentah Merosot 1,6 Persen; Permintaan Lemah dan Pasokan AS Berlimpah

Namun, keuntungan dolar semalam terlihat dibatasi oleh sikap proteksionis dari Presiden AS Donald Trump. Pekan lalu, Trump dan penasihat topnya mengecam keras Jepang, Cina dan Jerman, mengklaim mereka semua mendevaluasi mata uang mereka untuk mendapatkan keuntungan negara mereka sendiri.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama di tengah perdagangan sesi Asia bullish  di posisi 100.39 setelah dibuka lebih tinggi pada posisi 100.40 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di 100,71 perdagangan sebelumnya.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*