Minyak Terpantau Turun Tipis

Financeroll – Harga minyak mentah terpantau bergerak stabil pada awal perdagangan hari ini, Jumat, ditopang oleh kuatnya permintaan dan gangguan suplai global. Namun di sisi lain, penguatan dolar AS menahan pergerakannya di bawah level tertinggi 2016 yang dibukukan minggu ini. Pada sore ini,dDi New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli jatuh 52 sen, atau 1%, ke level $ 50,04 per barel. Sempat menyentuh titik rendah intraday, kontrak diperdagangkan pada level $ 49,91, kehilangan grip psikologis pada level $ 50. Brent pengiriman Agustus di bursa ICE Futures London kehilangan 45 sen, atau 0,9%, ke level $ 51,50. Menurut para analis, seperti dilansir Reuters hari ini, rebound pada dolar AS telah membengkokkan harga minyak mentah, dengan menyebabkan nilai impor bahan bakar untuk negara-negara yang membayar dalam mata uang lainnya menjadi lebih mahal. “Harga minyak melemah dari kenaikan selama hampir dalam 12 bulan sejalan dengan penguatan dolar kembali,” jelas ANZ bank. “Meski melemah, prospek untuk (harga) minyak tetap positif – yang seharusnya dapat menjaga tren kenaikan akhir-akhir ini.” Harga minyak mentah telah naik hampir dua kali lipat sejak mencapai posisi terendah dalam satu dekade pada awal 2016 sejalan dengan adanyan permintaan kuat dan gangguan suplai yang mengikis kelebihan persedian. Oversupply telah menekan harga sebesar 70% antara 2014 dan awal 2016. Penyeimbangan pasar sedang berlangsung saat ini. Di sisi permintaan, aktivitas penyulingan global akan mencatatkan kenaikan tertingginya bersamaan dengan gangguan suplai minyak mentah di seluruh dunia yang memperketat pasar. Harga minyak mentah merosot dari level tertinggi dalam 10 bulan terakhir pada penutupan perdagangan kemarin dipicu oleh …


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*