Minyak terkikis menanti rilis data pasokan AS

JAKARTA. Meski tetap bertahan di atas level US$ 41 per barel, harga minyak mentah WTI terus catatkan penurunan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (23/3) pukul 18.30 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2016 menurun 0,89% ke level US$ 41,08 per barel dibanding hari sebelumnya.

Ini terjadi sembari mengantisipasi laporan cadangan minyak AS secara mingguan yang akan rilis tengah malam nanti. Diprediksi cadangan minyak AS akan berada di level tertingginya dalam lebih dari delapan dekade terakhir.

Menurut survey Bloomberg, cadangan minyak mingguan AS bisa naik 2,53 juta barel. “Kelebihan pasokan di AS akan menjadi badai yang menghalangi kenaikan yang didulang harga,” kata David Lennox, Analis Fat Prophets di Sydney seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (23/3).

Pasalnya, laporan Energy Information Administration menunujukkan saat ini pasokan minyak mentah AS berada di level 523,2 juta barel yang mana itu merupakan level tertingginya sejak 1930 lalu.

Masih menurut data EIA pasokan di Cushing, Oklahoma, pelabuhan pengiriman minyak mentah terbesar milik AS, pekan lalu berhasil turun 1,37 juta barel dibanding pekan sebelumnya. Tentunya hal ini sedikit memberi angin segar bagi harga.

Selain perkara pasokan, harga minyak mentah juga tertekan penolakan Libya untuk bergabung dalam pertemuan Oil Freeze.

“Jika produsen bisa sepakat menyingkirkan sebagian pasokan yang membanjiri pasar saat ini tentunya harga akan bisa naik. Sebab, baru berbicara soal pertemuan saja harga sudah terangkat apalagi jika kesepakatan tercapai,” tambah Lennox.

 Kini, pelaku pasar akan terus menyoroti pertemuan tengah pekan April 2016 mendatang itu. 


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*