Minyak semakin mendekati level US$ 30 per barel

SINGAPURA. Harga minyak semakin jatuh ke level terendah dalam kurun 12 tahun terakhir dipicu gejolak pasar China. Minyak pun kian mendekati level US$ 30 per barel.

Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun sebanyak 5,5 % pada hari Kamis (7/1) menyusul kekhawatiran memburuknya perlambatan ekonomi di negara konsumen komoditas terbesar dunia itu.

Minyak WTI untuk pengiriman Februari turun sebanyak U$ 1,87 ke level U$ 32,10 per barel, yang merupakan level intraday terendah sejak 29 Desember 2003. Harga berada di level U$ 32,23 pada pukul 07:47 pagi waktu London. Kontrak kehilangan 8,3 % tiga hari sebelumnya untuk ditutup pada level U$ 33,97 kemarin, itu adalah level terendah sejak Desember 2008.

Sedangkan, minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari turun sebanyak U$ 2,07, atau 6,1 %, ke level U$ 32,16 per barel di ICE Futures exchange London Eropa. Kontrak turun 6 % ke level U$ 34,23 kemarin, yang merupakan penutupan terendah sejak Juni 2004.

Asal tahu saja, Bank sentral China (PBOC) mengurangi nilai yuan onshore ke level terendah sejak Maret 2011, memicu aksi jual (selloff) yang menyebabkan penutupan bursa saham China. Minyak Brent akan merosot U$ 30 dalam 10 hari ke depan, menurut Nomura Holdings Inc, sementara UBS Group AG melihat surplus stok mendorong harga yang untuk berada di level yang lebih rendah.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*