Minyak Naik, Harga WTI & Brent Sama

INILAHCOM, Singapura – Harga minyak naik di jam-jam perdagangan Asia, Rabu (23/12/2015). Tampak dengan acuan Amerika Serikat dan Eropa diperdagangkan pada tingkat yang sama, setelah pencabutan larangan 40 tahun pada ekspor minyak mentah Amerika.

Pada pukul 06.00 GMT, patokan New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet untuk pengiriman Februari, naik 32 sen menjadi diperdagangkan di US$36,46 per barel.

Patokan London, minyak mentah Brent penyerahan untuk Februari berdiri tepat di harga yang sama, 35 sen di atas harga penutupan di London pada US$36,11 per barel.

Para analis mengatakan laporan pada Rabu waktu setempat oleh Departemen Energi AS (DoE) tentang persediaan minyak bisa membalikkan kenaikan kedua varietas minyak mentah baru-baru ini menjelang libur panjang akhir pekan Hari Natal.

WTI telah naik ke setinggi US$36,56, Bloomberg News melaporkan.

“Pelaku pasar menyambut persetujuan Kongres untuk penghapusan larangan ekspor minyak mentah AS yang telah berlangsung selama 40 tahun,” kata Bernard Aw dari IG di Singapura.

Larangan ekspor diberlakukan pada 1975 untuk melindungi pasokan energi AS setelah embargo minyak Arab mengguncang perekonomian Amerika.

Aw mengatakan prospek untuk minyak mentah, yang telah turun sekitar 60 persen dari setinggi di atas 100 dolar AS pada musim panas 2014, masih bearish karena kelebihan pasokan global.

Analis lain mengatakan paritas WTI-Brent menggarisbawahi kelebihan pasokan parah di seluruh dunia.

“Dengan WTI sekarang cukup banyak di paritas dengan Brent dan Brent menjadi patokan minyak global, itu benar-benar menunjukkan situasi kelebihan pasokan besar di dunia,” terang Victor Shum dari IHS Inc. yang berbasis di Singapura.

Harga telah merosot terutama sejak 4 Desember ketika OPEC memutuskan mentang pembatasan produksi meskipun permintaan lesu dan pasokan membanjir, karena para eksportir berupaya keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*