Harga minyak di perdagangan Asia hari Jumat (11/4) mengalami pelemahan melanjutkan pelemahan perdagangan sebelumnya yang disebabkan melambatnya laju inflasi China yang memicu pelemahan permintaan yang juga terlihat menurunnya impor minyak negeri tersebut.
Impor minyak mentah China pada bulan Maret lalu turun ke level terendah lima bulan, sesuai dengan data resmi yang dilaporkan Administrasi Umum Bea Cukai. Laporan tersebut menyebutkan impor minyak turun menjadi kurang dari 6 juta barel per hari (bph) setelah tiga bulan pengiriman inbound tinggi dan keuntungan dalam persediaan produk bahan bakar.
Namun jika dibandingkan dengan bulan yang sama periode tahun 2013, impor minyak mentah naik 2 persen yang disebabkan perusahaan minyak negara memulai kontrak jangka yang lebih besar dengan pemasok seperti Irak dan Rusia untuk memberi makan kilang baru yang diresmikan bulan Januari.
Jika dilihat dari penggunaannya, negara ini membutuhkan 23.520.000 ton, atau 5.540.000 barel per hari, minyak pada bulan Maret, turun 7,8 persen setiap hari antara 6,01 juta barel per hari pada bulan Februari seperti yang dilaporkan Administrasi Umum Bea Cukai.
Impor minyak mentah China telah dilakukan lebih dari 6 juta barel per hari selama periode Desember-Februari, yang mencapai rekor tinggi 6,63 juta barel per hari pada bulan Januari lalu.
Selain kekhawatiran pasar terhadap kondisi China, harapan bahwa minyak Libya akan kembali lagi ke pasar setelah pemberontak mengangkat blokade terminal minyak mentah juga membantu mendorong harga minyak lebih rendah.
Harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman bulan Mei turun 16 sen menjadi $ 103,24 per barel di pertengahan perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent North Sea turun 12 sen menjadi $ 107,34 untuk kontrak bulan Mei nya.
Joel/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
pic:wikipedia
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind