Minyak Mentah Pilih di Area Negatif

INILAHCOM, Tokyo – Minyak mentah di perdagangan Asia pada Senin (3/4/2017) bergerak melemah setelah kenaikan tajam dengan terganggunya pasokan dari Libya.

Selain itu, pasar juga mengambil napas setelah naik secara beruntun. Minyak mentah AS untuk pengiriman Juni turun 0,1 persen ke US$51,04 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent untuk pengiriman Juni mereda 14 sen ke US$53,41 per barel, seperti mengutip cnbc.com.

Minyak mentah mencatatkan penguatan tertinggi pada pekan lalu. Tren ini merespon upaya milisi lokal Libya yang mengurangi produksi sekitar sepertiga pada pekan lalu. Namun analis memprediksi produksi akan normal lagi pada Senin pekan ini.

“Libya telah berhasil meningkatkan produksi minyak 700.000 barel per hari. Perusahaan minyak nasional sedang mencari cara menuju tingkat produksi 1,1 juta barel per hari di bulan Agustus. Namun sayang ada sedikit gangguan di Libya,” kata analis komoditas di BNP Paribas SA, Harry Tchilinguirian.

Sentimen bullish dinilai tidak tepat untuk mengimbangi pemangkasan yang menjadi kesepakatan OPEC dengan meningkatnya produksi minyak mentah AS. OPEC dan non-OPEC termasuk Rusia telah sepakat untuk memangkas produksi minyak sekitar 1,8 juta barel per hari sampai dengan Mei tahun ini sejak Januari lalu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan pasokan minyak mentah di pasar global.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*