Minyak Mentah Masuk Area Aman di Asia

INILAHCOM, Singapura – Harga minyak mentah terus stabil pada hari Jumat (12/5/2017) di pasar Asia. Meskipun mereka siap untuk mengakhiri pekan ini lebih dari 3% lebih tinggi.

Sebab para pedagang mengharapkan kartel minyak global untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi saat kelompok tersebut bertemu di akhir bulan. Optimisme juga didorong oleh laporan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak yang menunjukkan anggota kartel berpegang pada kuota produksi.

Pada bulan April, total output OPEC turun lagi menjadi rata-rata 31,73 juta barel per hari. Ini berarti produksi kartel telah turun lebih dari 1,2 juta barel per hari yang telah dijanjikan pada bulan November.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light, sweet untuk pengiriman Juni naik 0,08% diperdagangkan pada US$47,89 per barel, naik 5 sen di sesi elektronik Globex. Sedangkan minyak mentah jenis Brent crude untuk pengiriman Juli + 0,10% di ICE Futures exchange London naik 3 sen menjadi US$ 0,82 per barel.

Namun, laporan OPEC juga mencatat bahwa kartel tersebut memperkirakan pasokan minyak non-OPEC akan meningkat sebesar 950.000 barel per hari tahun ini, sebuah peningkatan dari perkiraan bulan lalu.

Tapi itu benar-benar bisa mendongkrak harga dengan menciptakan tekanan bagi OPEC untuk memperpanjang atau bahkan memperdalam pemotongan outputnya saat anggota bertemu pada 25 Mei, demikian kata pepatah dan analis.

“Kemungkinan potongan yang lebih besar dan lebih lama sekarang lebih besar daripada kemungkinan tidak ada apa-apa, tidak ada pemotongan sama sekali. Itu bedanya,” kata Scott Shelton, seorang broker di ICAP PLC, seperti mengutip marketwatch.com. “Macam pasar kehilangan momentum ke bawahnya.”

Namun, harga tidak akan seperti rebound dengan cepat karena percepatan produksi dari negara-negara seperti AS, Brazil, Kanada, dan bahkan anggota OPEC Nigeria dan Libya.

ekonom komoditas di Capital Economics, Tom Pugh mengatakan OPEC juga akan sadar bahwa produsen AS kemungkinan akan memperluas output dan mengambil lebih banyak pangsa pasar dari kartel semakin lama menghambat produksi.

“Dengan demikian, kemungkinan akan memperpanjang pengurangan produksinya dengan jumlah waktu minimum yang diperlukan untuk membawa saham ke tingkat yang lebih normal,” katanya.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*