Minyak Mentah di Pasar Asia Cenderung Tertekan

INIILAHCOM, New York – Harga minyak mentah jatuh pada sesi perdagangan Asia, Kamis (2/3/2017). Pasar mengurangi transaksi dengan meningkatnya persediaan Amerika.

Data tersebut sangat membebani pasar, karena produsen meningkatkan jumlah produksi shale oil. Persediaan minyak mentah Amerika, konsumen terbesar dunia, naik 1,5 juta barel pekan lalu, kurang dari jumlah yang diperkirakan. Namun hal ini menyentuh rekor 520.200.000 barel selama produksi delapan pekan berturut-turut.

harga minyak West Texas Intermediate (WTI) futures tergelincir 12 sen atau 0,2% ke US$53,71 per barel.  Namun, minyak masih tetap terkunci dalam peraturan OPEC untuk mengurangi jumlah produksi untuk mengimbangi kenaikan cadangan minyak Amerika.

“Harga minyak mentah masih tidak bisa keluar dari kisaran harga yang semakin ketat dalam satu bulan terakhir. Data EIA menunjukkan kenaikan persediaan cadangan Amerika yang lebih rendah dari perkiraan,” kata ANZ, seperti dikutip dari cnbc.com.

OPEC telah mengurangi produksinya di bulan Februari. Sebuah survey dari Reuters menunjukkan bahwa kelompok negara pengekspor minyak telah meningkatkan kepatuhannya atas peraturan OPEC ini sebesar 94%.

Pemotongan produksi besar-besaran oleh Arab Saudi dan Angola membantu mengimbangi kepatuhan yang rendah dari negara lain yang sepakat untuk mambatasi outputnya.

Saat ini tingkat kepatuhan Rusia juga masih rendah setelah sebelumnya berjanji untuk memangkas produksinya sebesar 300.000 barel per hari pada semester pertama tahun ini.

Produksi minyak Rusia jatuh pada bulan Februari menjadi sekitar 11,10 juta barel per hari, dari lebih dari 11,2 juta pada bulan Oktober. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*