Minyak Mentah di Asia Abaikan Data Rusia

INILAHCOM, Jakarta – Minyak mentah di pasar Asia pada perdagangan Jumat (3/3/2017) menguat seiring pelemahan dolar. Walaupun data  produksi Rusia yang tidak berubah di bulan Februari.

Data dari Rusia tersebut menunjukkan tingkat kepatuhan terhadap kesepakatan pemangkasan produksi menjadi rendah. Beruntung kurs dolar tergelincir di Asia dari tingkat tertinggi dalam tujuh pekan terakhir.

Minyak mentah Jenis Brent naik 14 sen atau 0,3 persen ke US$55,22 per barel. Sedangkan harga minyak WTI naik 14 sen atau 0,3 persen ke US$52,75 per barel. Pada perdagangan kemarin minyak WTI di level terendah sejak 9 Februari.

Dolar AS telah naik pada perdagangan Kamis kemarin seiring komentar Hawkish dari bejabat Fed. Hal ini mendorong investor mengharapkan kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. “Tadi malem dolar bergerak menguncang pasar. Kita lihat itu di semua pasar, tidak hanya minyak,” kata Michael McCarthy, dari CMC Markets berbasis di Sydney seperti mengutip cnbc.com.

Data produksi Rusia tidak berubah dari Januari ke Februari. Data dari kementerian energi menunukkan 11.110.000 barel per hari. Data ini baru sepertiga dari yang dijanjikan Moskow untuk mengurangi pasokan di pasar global.

Data AS resmi juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di konsumen minyak terbesar dunia naik untuk minggu kedelapan berturut ke rekor 520.200.000 barel pekan lalu.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*