Minyak dan Emas Turun; Kebijakan Pemerintah AS Dicermati

Bursa saham AS ditutup mixed, sebagian besar lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa dinihari (02/05), terpengaruh komentar Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan memecah bank-bank besar menjadi bank konsumen dan investasi. Indeks Dow Jones turun 0,13 persen, ditutup pada 20.913,46, dengan penurunan tertinggi saham Boeing. Indeks S & P 500 naik 0,17 persen, berakhir pada 2.388,33, dengan teknologi informasi memimpin lima sektor lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,73 persen menjadi 6.091,60.

Bursa Asia bergerak mixed pagi ini mengikuti bursa Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei naik 0,73 % pada 19450.89. Indeks ASX 200 turun 0,28 % pada 5939.90. Indeks Kospi naik 0,81 persen pada 2223.28.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS turun 1,0 persen di 48,84 dollar per barel pada akhir perdagangan Selasa dinihari (02/05), terpicu sentimen peningkatan produksi dengan Libya mencapai produksi tertinggi sejak tahun 2014 dan peningkatan pengeboran A.S. mengalahkan sentimen pemotongan produksi OPEC. Harga minyak mentah berpotensi lemah dengan meningkatnya produksi di AS dan Libya.

Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Selasa dinihari (02/05) berakhir turun 0,97 persen pada 1,255.39 dollar per troy ons, setelah melemahnya data pengeluaran konstruksi dan data manufaktur AS yang mendorong indeks dolar melemah namun tertekan oleh sebuah kesepakatan yang mencegah penutupan pengeluaran anggaran pemerintah AS. Harga emas selanjutnya berpotensi naik dengan pelemahan data ekonomi AS dan kekuatiran ketegangan terkait Korea Utara.

Dari pasar valas, Dolar AS bergerak datar setelah melemahnya data pengeluaran konstruksi dan data manufaktur AS. EURUSD naik 0,03 persen pada 1.0897. GBPUSD turun 0.49 % pada 1.2563. USDJPY naik 0,27 persen pada 111.8.  Pagi ini Dolar AS mencapai level tertinggi satu bulan terhadap yen, terangkat oleh imbal hasil Treasury yang melonjak setelah Menteri Keuangan A.S. Steven Mnuchin mengomentari kemungkinan penerbitan obligasi jangka panjang.

Dari pasar modal Indonesia, Pada penutupan perdagangan Jumat sore (28/04), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir  turun 0,38 persen pada 5685,30. Pelemahan IHSG terpicu pelemahan mata uang Rupiah. Sentimen positif datang dari penguatan rupiah terhadap dollar AS namun dibayangi oleh kurang mantapnya keuntungan perdagangan bursa saham AS dan juga penurunan harga minyak mentah. Secara teknikal  pergerakan   IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5640-5675 dan resisten  5733-5771.  Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini:  ASII, BMRI, CPIN dan PWON.

Hari ini pasar akan mencermati Inflation Rate April Korea Selatan, pidato gubernur BOJ, Caixin Manufacturing PMI April Tiongkok, inflation Rate April Indonesia, keputusan suku bunga Australia, Unemployment Rate April Jerman, Unemployment Rate Maret Zona Eropa.

Editor : Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*