Minim Katalis Positif, IHSG Alami Jenuh Beli

INILAHCOM, Jakarta-Dalam sepekan terakhir, indeks saham domestik hanya mencatatkan kenaikan tipis seiring minimnya katalis positif dan pasar merasa IHSG alami jenuh beli. Seperti apa?

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 3,51 poin (0,07%) ke posisi 4.846,7 pada pekan yang berakhir Jumat (8/4/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 4.843,19 per Jumat (1/4/2016).

Pergerakan variatif kembali terjadi, laju IHSG hanya naik tipis sepanjang pekan kemarin. “Mengawali pekankemarin, IHSGbergerak flat dan cenderung melemah dikarenakan masih minimnya katalis untuk menentukan arahnyadandisertailiburnya bursa China, Hongkong, dan Taiwan yang membuat IHSG bergerak lambat dan minim akan sentimen,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (10/4/2016).

Secara tekhnikal, lanjut dia, anggapan bahwa laju IHSG telah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir bahkan persepsi telah berada di area jenuh beli membuat pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see. “Di balik pergerakan IHSG yang berjalan sideways, terlihat para investor fokus pada sektor komoditas setelah melemah dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya.

Lagi-lagi, kata dia, laju IHSG masih bergerak dalam kisaran sempit seiring masih adanya aksi menahan diri dari para pelaku pasar yang tampaknya sedang menunggu berbagai sentimen.

Laju pasar obligasi yang sebelumnya sempat menguat dan berbalik turun serta dibarengi dengan laju rupiah yang kembali melemah juga tampaknya menahan peluang IHSG untuk dapat bergerak lebih naik lagi. “Dan tampaknya juga, IHSG masih belum menentukan arahnya dengan kenaikan terbatas,” tuturnya.

Menurut Reza, hanya beberapa sektor yang terpantau menguatseperti konsumer, manufaktur, dan keuangan.

Tidak jauh berbeda dari beberapa hari sebelumnya dimana laju IHSG kembali bergerak dalam kisaran sempit. “Pelaku pasar tidak banyak melakukan transaksi dan terkesan wait & see terhadap adanya suatu sentimen,” ucapnya.

Selain mencermati perkembangan berita-berita emiten, tampaknya pelaku pasar juga menantikanrisalah the Federal Open Market Committee (FOMC)meeting di minggu kemarin. “Setelah hampir 5 hari IHSG mencoba untuk break resisten-nya, akhirnya pada perdagangan kemarin IHSG berhasil break 4.870,” papar Reza.

Pelaku pasar terlihat kembali melakukan aksi belinya ditengah melemahnya bursa saham global sehingga IHSG kembali melanjutkan pergerakan kontrariannya terhadap indeks global. “Sementara itu, pelaku pasar terlihat melanjutkan aksi belinya di sektor komoditas melanjutkan aksi belinya pada perdagangan lalu,” ungkap dia.

Sempat mengalami kenaikan melanjutkan pergerakan positif sehari sebelumnya, tidak lama kemudian laju IHSG berbalik arah setelah menyentuh perkiraan target resisten kami di 4.900-an. “Setelah menyentuh level tersebut, laju IHSG bukannya membaik dengan harapan mencari target resisten terdekatnya namun, cenderung melemah,” tandas Reza.

Pelaku pasar pun menganggap pencapaian level tersebut telah overbought dan mempersepsikan dengan telah mahalnya sejumlah saham di bursa efek. “Akibatnya tentu terjadi aksi jual dan membuat laju IHSG berbalik meski tidak terlalu signifikan,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*