Meski Defisit Dagang Inggris Bengkak, Pound Masih Kuat

Poundsterling Inggris yang sempat menyentuh posisi tertinggi dalam 3 hari pada sesi Asia merespon kemenangan Donald Trump menjadi Presiden AS, terpangkas sedikit pada awal sesi Eropa bersamaan dengan pidato pertama Presiden dari partai Republik yang memberi harapan kuat bagi perekonomian Amerika.

Lihat: Donald Trump : Membangun Infrastruktur, Perbanyak Lapangan Pekerjaan dan Perkuat Pertumbuhan Ekonomi AS

Selain itu berkurangnya kekuatan pound pada sesi Eropa dipicu oleh laporan kantor statistik nasional Inggris untuk neraca perdagangan luar negeri negara tersebut yang semakin bengkak defisit yang terjadi.

Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:45:35 GMT) masih kuat  terhadap dollar AS,  setelah  dibuka lebih rendah   dari perdagangan sebelumnya pada  posisi 1.2377  di   awal   perdagangan sesi Asia  (00.00 GMT),  kurs  pound  masih tinggi 70  pips  dan pair ini masih di posisi 1.2447.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan naik terus ke kisaran   1.2564 – 1.2609. Namun jika terjadi koreksi  lagi, akan turun menuju kisaran 1.2326-1.2281.

Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*