Menunggu Banteng IHSG Menyeruduk Resisten 5.251

INILAHCOM, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin tersungkur ke 5.169. Pelemahan rupiah regional menjadi salah satu ganjalan potensi bullish indeks saham domestik. Bagaimana dengan hari ini?

Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko dalam riset hariannya, Rabu (7/1/2014) mengungkapkan, pelemahan rupiah hanya merupakan hambatan sementara untuk misi bullish IHSG mendobrak resistance all time high 5.251. “Sentimen dari pelemahan rupiah hanya sementara,” ujar Yuganur.

Yuganur menambahkan beberapa sector masih prospektik terutama yang diuntungkan dengan penurunan harga minyak dunia. “Support IHSG di 5.165-5.125-5.080, dan resistance 5.205-5.251-5.350,” jelasnya.

Pada perdagangan Selasa (6/1/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,935 poin (0,98%) ke posisi 5.169,060. Semua indeks kopak mendukung pelemahan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang turun 10,067 poin (1,121%) ke posisi 888,203; IDX30 turun 4,658 poin (1,010%) ke angka 456,35; MBX turun 14,969 poin (0,992%) ke angka 1.493,249; DBX naik 5,986 poin (0,845%) ke angka 702,429; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam JII turun 8,02 poin (1,164%) ke level 681,067.

Sebanyak 71 saham menguat, 243 saham melemah, 85 saham stagnan, dan 155 saham tidak ditransaksikan. Total saham yang ditransaksikan mencapai 399 saham. Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp4,2 triliun dan Rp518,1 miliar di pasar negosiasi. Sementara itu, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih senilai Rp440,4 miliar. [mdr]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*