Mengintip 3 Strategi yang Dipakai oleh Trader Profesional

Jika membahas soal forex trading berarti juga berbicara tentang berbagai informasi mengenai strategi trading yang bisa Anda dapatkan di internet. Meskipun demikian, pada kenyataannya tidak semua strategi yang diklaim “hebat” bisa benar-benar berfungsi.

Dalam artikel ini saya mencoba untuk menyederhanakan setidaknya tiga strategi yang normal dipergunakan para trader profesional.

Trading Ketika Ada Faktor pencetus Fundamental Yang Kuat
Cara ini memanfaatkan respon pasar ketika ada rilis data ekonomi. Pasar normalnya akan bergejolak lebih volatile jika angka dari sebuah data ekonomi terpasti diumumkan lebih bagus atau lebih buruk daripada perkiraan.

Misalnya, jika data US non-farm payrolls (NFP) dirilis lebih bagus daripada perkiraan, USD normalnya akan menguat signifikan setidaknya dalam 20 menit pertama. Sebaliknya jika data itu ternyata lebih buruk daripada perkiraan maka USD normalnya akan melemah tajam. Dengan demikian, counterpart atau “pasangan mata uang”-nya normalnya akan bergejolak naik atau turun dengan tajam pula.

Jika misalnya akibat data itu USD meningkat, maka pair seperti EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD dan NZD/USD akan bergejolak turun. Dengan demikian, untuk mendapat keuntungan dari pergerakan harga pasca rilis data NFP maka para trader membuka posisi sell pada pair-pair itu.

Data ekonomi yang paling kerap dimanfaatkan untuk menerapkan strategi ini normalnya adalah US NFP dan keputusan suku bunga Fed.

Menerapkan “Angka Bulat” Sebagai Acuan Support/Resistance
Yang dimaksud dengan “angka bulat” di sini adalah tingkat-tingkat harga seperti 1.50000, 1.0000, 0.50000, 100.000 dan sebagainya. Sedangkan yang dianggap “tidak bulat” adalah harga seperti yang normal kita lihat, seperti 1.38775, 1.58837, 139.387 dan sebagainya.

“Angka bulat” ini juga kerap disebut sebagai “tingkat psikologis” yang normalnya merupakan daerah support atau resistance kunci.

Misalnya, ketika Anda melihat harga bergejolak di atas daerah tingkat psikologis itu, maka tingkat itu menjadi support kunci. Anda bisa membuka posisi buy dengan acuan stop loss di daerah tingkat psikologis itu. Sebaliknya jika harga tembus ke bawah tingkat itu, Anda justru bisa mendapatkan peluang untuk membuka posisi sell.

menerapkan Kombinasi Indikator Teknikal
Ini yang kerap disebut sebagai sistem trading. Para trader profesional normalnya menerapkan beberapa indikator teknikal sekaligus dengan maksud agar indikator yang satu bisa menyamarkan kekurangan indikator yang lain sehingga sinyal yang dihasilkan diharapkan lebih confirmed.

Sebagai misal, Anda bisa melihat pengamatan teknikal yang diterapkan oleh tim Market Analyst FOREXimf.com. Di situ kami menerapkan Stochastic Oscillator, Commodity Channel Index (CCI), Moving Average dan Fibonacci Retracement.

Moving Average (MA) dipergunakan untuk menolong memperkuat bias. Jika trend terlihat jelas (misalnya uptrend atau downtrend), maka MA lebih berfungsi sebagai daerah support atau resistance dinamis. Namun jika trend cenderung sulit untuk dipastikan, maka MA bisa menyediakan petunjuk, kira-kira apakah bias intraday bullish, bearish, atau netral.

Selain itu MA juga bisa berkolaborasi dengan Fibonacci Retracement untuk menyediakan informasi daerah entry yang bagus. Sebenarnya daerah acuan untuk entry market bisa dipastikan dari Fibonacci Retracement saja, namun jika diperkuat oleh MA, yaitu ketika daerah acuan Fibonacci Retracement beririsan dengan daerah MA, maka daerah itu akan semakin valid untuk melakukan entry market.

Sementara itu stochastic dan CCI berfungsi sebagai “trigger” atau “pemicu”, yang menyediakan sinyal untuk membuka posisi (buy atau sell). Ketika harga sudah berada di daerah acuan, maka Anda tinggal menunggu pencocokan sinyal buy atau sell dari stochastic dan CCI, sesuai dengan bias intraday-nya.

Fibonacci Retracement juga berfungsi sebagai acuan untuk mempersiapkan antisipasi jika ternyata pengamatan kita salah. Penembusan support atau resistance kunci berdasarkan Fibonacci Retracement akan mengubah bias intraday dari bullish menjadi bearish atau sebaliknya. Hal itu seharusnya dijadikan “warning” jika Anda sudah terlanjur membuka posisi buy atau sell.

Agar bisa mengoptimalkan trading forex Anda, sebagusnya carilah strategi yang benar-benar sesuai untuk Anda. Sesuai dengan karakter Anda, sesuai pula dengan kekuatan modal Anda. Jangan mencoba untuk memaksakan diri menerapkan strategi trading orang lain yang tidak sesuai dengan Anda. Meskipun misalnya strategi itu bisa berhasil dengan bagus ketika dipergunakan orang itu, belum pasti bisa berhasil pada Anda, karena memang belum pasti cocok.

 

(yn)

Speak Your Mind

*

*