Mata Uang Yen Menguat di Perdagangan Asia

INILAHCOM, Tokyo – Para pedagang beralih ke yen pada Selasa (3/2/2015), setelah data manufaktur AS lemah memukul sentimen, sementara dolar Australia turun ke tingkat terendah dalam lebih dari lima tahun setelah bank sentral memangkas suku bunganya ke rekor terendah.

Di Tokyo, dolar melemah menjadi 116,96 yen pada perdagangan sore dari 117,64 yen di New York pada Senin sore, sementara euro juga lebih rendah pada 1,1329 dolar dan 132,57 yen dari 1,1343 dolar dan 133,43 yen di perdagangan AS.

Pertumbuhan manufaktur AS melambat untuk bulan ketiga berturut-turut pada Januari, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan Senin, terhambat oleh harga komoditas yang lebih rendah dan pelambatan di pelabuhan-pelabuhan Pesisir Barat.

Data muncul setelah sebuah laporan pertumbuhan ekonomi mengecewakan pada pekan lalu. “Beberapa momentum kuat di AS mungkin telah melambat,” kata Robert Sinche, ahli strategi di Amherst Pierpont Securities yang berbasis di AS.

“Sulit bagi dolar bisa menghasilkan lebih banyak kenaikan untuk paruh pertama tahun ini.” Yen menguat setelah permintaan pada lelang obligasi 10-tahun pemerintah Jepang merosot, memicu lonjakan tajam dalam imbal hasil, kata para pedagang.

Pedagang mata uang juga cenderung untuk membeli yen di masa ketidakpastian atau terjadi gejolak. Pada perdagangan lainnya, dolar Australia jatuh karena bank sentral secara tak terduga memangkas suku bunga acuannya ke tingkat terendah baru di 2,25 persen.

Unit Aussie melayang-layang di sekitar tingkat terendah sejak Mei 2009, dibeli 76,59 sen AS terhadap 78 sen AS sebelum pengumuman.

Perdagangan euro difokuskan pada upaya pemerintahan baru Yunani untuk memenangkan dukungan untuk renegosiasi dana talangan atau “bailout” besar-besarannya.

Perdana menteri dan menteri keuangan Yunani berkeliling Eropa pekan ini mencari dukungan untuk rencana mereka merevisi kesepakatan dengan para kreditur, dan memperbaiki kerusakan setelah hubungan dengan mitra Eropa mengalami guncangan pada pekan pertama.

“Ada ruang untuk kesepakatan, tapi bisa sedikit berantakan sebelum kita di sana,” kata Jonathan Webb, kepala strategi valuta asing pada unit Jefferies International.

Dolar melemah terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS merosot menjadi 61,71 rupee India dari 61,86 rupee pada Senin, menjadi 12.602,00 rupiah Indonesia dari 12.688,10 rupiah, menjadi 1.097,50 won Korea Selatan dari 1.103,24 won, dan menjadi 31,53 dolar Taiwan dari 31,60 dolar Taiwan.

Greenback juga turun menjadi 44,09 peso Filipina dari 44,17 peso, menjadi 1,3521 dolar Singapura dari 1,3538 dolar Singapura, dan menjadi 32,53 baht Thailand dari 32,57 baht.

Yuan Tiongkok diambil 18,70 yen terhadap 18,79 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*